Mohon tunggu...
Lily Setiawati Utomo
Lily Setiawati Utomo Mohon Tunggu... Penulis Puisi, Nominee Best in Fiction Kompasianival 2023

Penulis Puisi, Nominee Best in Fiction Kompasianival 2023

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggumu

4 Januari 2024   20:49 Diperbarui: 4 Januari 2024   21:10 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"MENUNGGUMU"

Langit yang sendu,
matahari yang terbenam,
awan yang menghitam,
sesaat kemudian berubah pilu.

Jatuh menjadi rintik hujan berderai,
terlihatlah kau yang tampak sedih,
meneteskan percikan air di wajah,
tangismu berharap ku tak akan pergi.

Tapi maafkan ketaksanggupanku,
jarak ini telah menghalangi ku,
aku hanya bisa berdiri menatap mu,
meski telah sering kucoba memanggil mu.

Semakin keras ku berteriak kencang,
tapi suaraku hanya desir angin berhembus,
setiap kata ku hilang entah kemana lepas,
tak menembus batas ruang,

Waktu yang telah menghalangi,
dinding membelah alam dari raga ini
memisahkan jiwa ku jauh darimu
keabadian ini sangat menyiksaku

Dadaku sangat sesak terhimpit,
hatiku pun yang semakin berat,
tak sanggup ku melanjutkan langkah,
apalagi menghapus jejak arah.

Hanya berharap akankah ada hari nanti,
untuk kita suatu saat kelak bertemu lagi,
aku akan tetap disini menunggumu,
di tempat biasa kita bertemu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun