Mohon tunggu...
Lily Setiawati Utomo
Lily Setiawati Utomo Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Puisi, Nominee Best in Fiction Kompasianival 2023

Penulis Puisi, Nominee Best in Fiction Kompasianival 2023

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memeluk Ular

29 Desember 2023   22:17 Diperbarui: 29 Desember 2023   22:36 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" MEMELUK ULAR "

Tibalah di ujung malam tuan,
duduklah ia di tepi jalanan sebuah kota,
diantara suasananya yang telah sepi,
keheningan yang mulai nampak lengang,
karena malam telah lama datang bersua,
mengiringi dinginnya di sela rintik hujan,
tersembunyilah nafsu berselaput tipis,
pakaian terbuka minim seadanya,
menunjukkan bisikan gelora birahi,
di lekuk aduhai kegairahan tubuhnya,
yang ia pikir terlihat kemolekannya,
dan elok bagi ia yang terpana buaian,
kumpulan yang dianggap bentuk keindahan,
namun menyembunyikan bisa di dalamnya,
di alunan percikan cinta yang ditawarkan,
dekap kehangatan yang ditebarkan,
suara manis memikat bujuk rayuan,
bibir merah menarik kata penuh simpati,
hasrat dalam hati rasa memiliki sesaat,
untuk memeluk ular dibalik selimut,
siapa yang terlena akan memanggilnya.

Mojokerto, 29 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun