"SELAMAT MALAM AYAH, SELAMAT MALAM IBU"
Kuteringat dua hati yang bertabur cinta,
kenangan saat malam mulai menyongsong,
diantara riangnya masa-masa kecilku,
hanya berteman keluguan dan keceriaan hari.
Mereka selalu membawakan sebuah cerita,
dongeng masa lalu yang berkumandang indah,
dengan pesan-pesan bijaknya yang penuh kasih,
agar aku menjadi anak yang baik dan berbakti.
Walau hanya nada tak berirama yang keluar dari mulutnya,
yang telah mulai keriput termakan waktu dan usia,
namun suaranya tetap terdengar merdu di telinga,
menghangatkan di antara rasa dinginnya angin malam.
Yang menggoyang pucuk-pucuk dedaunan,
menembus dinding-dinding anyaman bambu,
menabrak kayu-kayu jendela yang lapuk,
ringkih berderik-derik.
Sampai tak terasa burung-burung malam pun,
satu per satu keluar dari peraduannya,
teriakannya bagaikan nyanyian mengalun,
yang hanya ia yang mengerti maknanya.
Lamat-lamat rasa kantuk pun mulai menjalari,
selamat malam ayah, selamat malam ibu,
ucapku dalam hati dengan senyum bahagia,
menjelang terbuai dalam mimpi indahku.
Mojokerto, 26 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H