" KERINDUAN SI TUA "
Kulihat ia yang duduk di bangku tuanya,
di teras kecil depan rumahnya,
termangu matanya menatap kosong ke depan.
entah apa yang dilihat dan dipikirkan.
Sering kali ia melongok ke jalanan didepannya,
sambil menajamkan pendengarannya,
sepertinya ada yang ia tunggu,
terlihat harapan di wajahnya yang sendu.
Lalu ia mendesah panjang sambil menggerutu lagi,
meletakkan punggungnya kembali di sandaran kursinya,
terbayang kekecewaan di wajah keriputnya,
siapa dan kemanakah yang ia nanti.
Setiap hari ia melakukan hal yang sama,
menunggu penuh harapan dalam kerinduannya,
kadang-kadang juga terlihat ia mengusap sudut matanya,
ada percikan hujan yang membasahi dari hatinya.
Kesendirian yang tak bertepi,
di usia senja bergumul derita nan sepi,
namun kapankah yang di kasihi akan datang,
sebelum waktu penantian usai melayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H