Mohon tunggu...
Lilyanti Idris
Lilyanti Idris Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru yang suka menulis untuk menyalurkan hobi

Membaca dan menulis adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Jadikanlah kedua nya sebagai kebiasaan untuk meraih dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyesalan

25 Juni 2023   17:28 Diperbarui: 25 Juni 2023   17:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatapan matanya lurus menembus langit senja ...
Tak bergeming dari kilatan cahaya yang meredup.
Menatap hamparan laut yang luas membentang
Di depan jendela  retak bingkai dan kacanya mengelupas

Hati lelaki itu terkekang oleh rindu ,
Sang pemilik mata sendu beralis tipis
Yang telah pergi karena kelalaiannya sebagai nakhoda,
Biduk mereka oleng dihantam prahara dan gelombang,
Remuk dan pecah berkeping-keping

Nafasnya berat dan tak berkesudahan
Menahan sakitnya penyesalan.
Kini tinggal kenangan terindah tentang dirinya
Bersama gulungan ombak menyapu lentera yang hampir padam

Kalabahi, 25 Juni 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun