Tatapan matanya lurus menembus langit senja ...
Tak bergeming dari kilatan cahaya yang meredup.
Menatap hamparan laut yang luas membentang
Di depan jendela  retak bingkai dan kacanya mengelupas
Hati lelaki itu terkekang oleh rindu ,
Sang pemilik mata sendu beralis tipis
Yang telah pergi karena kelalaiannya sebagai nakhoda,
Biduk mereka oleng dihantam prahara dan gelombang,
Remuk dan pecah berkeping-keping
Nafasnya berat dan tak berkesudahan
Menahan sakitnya penyesalan.
Kini tinggal kenangan terindah tentang dirinya
Bersama gulungan ombak menyapu lentera yang hampir padam
Kalabahi, 25 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H