Mohon tunggu...
Lilyani semuel raga
Lilyani semuel raga Mohon Tunggu... -

Seorang gadis yang Lahir di kota kecil di Sulawesi Selatan yang bernama Pinrang, Punya Mimpi menjadi seorang Farmasis yang bisa diandaLkan orang tua dan orang sekitar... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bukannya Happy Tapi Malah Menderita

18 April 2016   05:16 Diperbarui: 26 April 2016   13:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

“Negara tanpa narkoba. Negara tanpa masalah”sepertinya slogan yang tepat untuk Indonesia. Kita ketahui bahwa Indonesia adalah Negara dengan kasus narkoba tertinggi mulai dari kalangan artis hingga pejabat bahkan anak-anak pun sudah terlibat dalam kasus ini. Salah satu kasus yang heboh yaitu kasus jenis narkoba bernama happy five yang berasal dari Jepang, dan di sana lebih dikenal dengan sebutan Erimin 5. Peredaran dan penyalahgunaan happy five diperkirakan sudah cukup lama di tanah air yaitu sekitar awal tahun 2000-an, yang peredarannya sendiri dengan cara diselundupkan. Banyak usaha penyelundupan narkoba jenis happy five yang berhasil digagalkan salah satunya yaitu penyelundupan psikotropika jenis Nimetazepam dalam kemasan teh di Jawa Timur.  Di dalam paket tersebut ditemukan 20 kemasan teh, dalam satu kemasan teh terdapat 1000 butir Nimetazepam.

Apa sih Nimetazepam itu?

Nimetazepam merupakan turunan dari benzodiazepine yang pertama kali disintesa di Jepang pada tahun 1964 punya efek kuat pada hipnotik, dan sedatif. Hipnotik itu mempunyai efek tidur sedangkan sedative itu tidak sampai menyebabkan tidur hanya menjadi tenang karena efek kepekaan berkurang tapi menyebabkan efek depresi ringan pada susunan saraf. Dengan cara memakainya yang sangat mudah sekali, tinggal diemut saja seperti permen tapi rasa yang kita dapatkan rasa senang yang berlipat mungkin shingga disebut dengan nama “happy five”. Jenis narkoba berbentuk tablet ini sama berbahayanya dengan ekstasi.

Saat dikonsumsi, nimetazepam yang terkandung dalam happy five ini memiliki bioavailabilitas mendekati 100% dari jumlah yang diabsorsi. Obat ini cepat diabsorsi dan memberikan efek hipnotik setelah 15 hingga 30 menit ditelan. Nimetazepam dimetabolisme di hati dalam kurun waktu 14 hingga 30 jam dan diekskresi oleh ginjal. Dengan pertimbangan farmakokinetik tersebut, maka nimetazepam termasuk dalam golongan psikotropika yang ilegal dan membutuhkan resep dokter. Oleh karena itu, penggunaan happy five tanpa disertai dengan resep dokter adalah bentuk penyalahgunaan narkoba.

Serupa dengan narkoba jenis lain, penyalahgunaan narkoba jenis ini juga dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, apalagi narkoba jenis ini kerap disamakan dengan ekstasi. Beberapa dampak penyalahgunaan happy five antara lain adalah:

  • Kehilangan kesadaran
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan pikiran
  • Sulit berbicara atau tidak nyambung
  • Sulit bergerak
  • Hilang ingatan (skip)
  • Sulit berkonsentrasi
  • Merusak organ tubuh seperti hati dan ginjal
  • Denyut nadi cepat dan berkeringat berlebihan
  • Gemetar dan kram perut
  • Gangguan syaraf
  • Menguras harta karena harganya yang mahal
  • Kesulitan bernapas yang berujung kematian

Kita dapat melihat, banyak sekali dampak buruk yang disebabkan oleh penyalahgunaan narkoba jenis ini. Seperti jenis narkoba yang lainnya, dampak paling mengerikan adalah kematian yang tentunya sangat menyiksa dan menyakitkan. Tidak seperti sebutannya “happy five”, jika melihat dari dampaknya maka sama sekali tidak ada unsur happy atau senang apalagi bahagia. Kesenangan yang didapat hanyalah sementara dan semu, dan setelah itu akan berganti dengan penderitaan. Atau sebenarnya tidak ada kesenangan sama sekali? yang ada sebenarnya hanya memulai penderitaan. Narkoba hanya menawarkan kesenangan dalam sekejap mata dan mengahancurkan segala harapan.

 

“Anda yang mengontrol narkoba atau Anda yang dikontrol olehnya? Silahkan tentukan sendiri, karena semuanya ada di tangan ANDA ^_^ ”

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun