Mohon tunggu...
LILLIAN HARIYANTO PUTRI
LILLIAN HARIYANTO PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional di UPN Veteran Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

L'Institut Francais d'Indonesie (IFI): Instrumen Diplomasi Publik Prancis di Indonesia

25 Mei 2024   19:47 Diperbarui: 25 Mei 2024   19:59 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika berbicara mengenai hubungan internasional, kerap kali kita mendengar istilah diplomasi, yaitu urusan hubungan antarnegara yang dijalankan oleh perwakilan negara di negara lain. Diplomasi menjadi suatu cara untuk menyampaikan pesan dari suatu negara kepada negara lain atau bahkan dunia luas.

Diplomasi publik menjadi alat bagi negara-negara untuk menyebarluaskan dan menanamkan pengaruhnya di negara lain. Sebagai salah satu instrumen utama soft power, peran diplomasi publik dalam memperkuat hubungan dengan negara lain menjadi sangat penting.

Soft power diplomacy adalah suatu strategi berupa pendekatan sosial dan budaya yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Melalui diplomasi publik, soft power diplomacy ini dilakukan dan mampu mempengaruhi opini dan persepsi masyarakat mengenai suatu negara.

Hubungan bilateral antara Prancis dan Indonesia telah terjalin baik sejak September 1950 hingga saat ini. Melalui berbagai kerja sama Kemitraan Strategis, Indonesia dan Prancis terus berupaya memperkuat hubungan bilateral di antara keduanya dalam berbagai bidang, salah satunya adalah kebudayaan.

L'Institut Franais d'Indonsie (IFI) merupakan pusat kebudayaan Prancis yang bernaung di bawah Kedutaan Besar Prancis di Indonesia. IFI dibentuk pada tahun 2012 dengan tujuan untuk memperkuat hubungan Prancis-Indonesia melalui berbagai program.

Melalui kehadiran IFI, pemerintah Prancis berupaya untuk mempromosikan bahasa, budaya, dan nilai-nilai Prancis di Indonesia, serta menjembatani kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang. Hal ini dapat dilihat dalam pembagian kebijakan IFI dalam tiga kutub, yaitu

1) Pusat Kebudayaan: menyelenggarakan acara budaya dan kolaborasi dalam proyek seni.

2) Pusat Linguistik: program kursus bahasa Prancis, sertifikasi, serta pelatihan pengajar bahasa Prancis dan pendidikan kejuruan.

3) Universitas dan pusat ilmiah: promosi pendidikan tinggi di Prancis, program beasiswa, kemitraan universitas, proyek penelitian ilmiah bersama, dan seminar-seminar.

Untuk memperluas promosi kebudayaan Prancis, IFI tidak hanya bertempat di satu daerah saja, tetapi tersebar di empat kota di Indonesia, yaitu Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta, serta dua kota lainnya melalui lembaga yang masih terafiliasi dengan IFI, yaitu Alliance Franais Bali dan Alliance Franais Medan. Tidak hanya itu, IFI juga berupaya meningkatkan pengaruhnya dan memperkenalkan budaya Prancis lebih jauh kepada para mahasiswa melalui French Corner atau Warung Prancis di beberapa universitas.

Aspek utama dalam diplomasi publik IFI ini adalah promosi bahasa Prancis dengan menawarkan kursus bahasa Prancis untuk berbagai tingkatan, mulai dari pemula hingga tingkat lanjutan dan ditujukan untuk individu (umum) serta mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di Prancis. Melalui promosi bahasa Prancis, IFI berupaya untuk menumbuhkan minat masyarakat Indonesia terhadap budaya dan sistem pendidikan Prancis yang kemudian dapat meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia di Prancis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun