4. Keterbukaan Partai Politik Islam
Menyangkut keterbukaan partai politik Islam terhadap tokoh non-Islam sebagai calon presiden, 50% responden setuju, sedangkan 43,3% netral dan hanya 6,7% yang tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa ada keinginan di kalangan masyarakat untuk melihat keterbukaan dan inklusivitas dalam politik, meskipun identitas keagamaan tetap menjadi faktor penting.
5. Pentingnya Nilai-Nilai Keislaman dalam Kebijakan Publik
Responden juga memberikan penilaian tentang pentingnya calon presiden dari partai politik Islam memperjuangkan nilai-nilai keislaman dalam kebijakan publik. Sebanyak 53,3% menyatakan bahwa hal ini "penting," sedangkan 46,7% menganggapnya "sangat penting." Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada dorongan untuk inklusivitas, nilai-nilai keislaman tetap dianggap fundamental dalam arah kebijakan publik.
 6. Visi Pengembangan Partai Politik Islam
Terakhir, mengenai pentingnya calon presiden memiliki visi yang jelas tentang pengembangan partai politik Islam, 50% responden menyatakan "sangat penting," dan 46,7% menganggapnya "penting." Ini menandakan bahwa masyarakat mengharapkan pemimpin yang tidak hanya memiliki komitmen terhadap nilai-nilai keislaman, tetapi juga visi strategis untuk pengembangan partai.
Kesimpulan
Dari hasil kuesioner ini, dapat disimpulkan bahwa politik Islam memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan kebijakan pemerintah pasca pemilihan presiden. Masyarakat cenderung mendukung calon presiden yang memiliki latar belakang keagamaan yang sama dan menginginkan partai politik Islam untuk lebih terbuka terhadap tokoh non-Islam. Nilai-nilai keislaman dalam kebijakan publik dan visi pengembangan partai politik Islam juga dianggap sangat penting oleh responden.