Mohon tunggu...
Yulita W Wahyu
Yulita W Wahyu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

jodoh itu disiplin,\r\ndia tidak akan terlambat\r\nataupun salah alamat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Sederhana

23 Desember 2011   12:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:51 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta yang sangat sederhana..

.......

Kemarin aku lihat tawa mereka yang lepas,

Sepasang kekasih tua,

Umur yang telah menginjak senja tidak jadi pemudar kasih,

Bukan kata-kata cinta picisan yang terlontar,

Apalagi rayuan gombal,

Hanya sedikit banyolan tanpa ekspresi dari si-kakek,

Yang sontak membuat seisi ruangan terpingkal-pingkal.

Si nenek dengan tubuhnya yang semakin mungil,

Hanya tersenyum kecut mendapat skakmat dari suaminya.

............

Sangat sederhana,

Kemarin lalu si kakek pergi merantau,

Keseberang pulau mencari rupiah lebih banyak.

Nenek mungil tingggal sendiri,

Inilah cinta yang sederhana…

Malam, kelap-kelip bak lampu kehabisan bahan bakar.

"apakah suamiku sudah beristirahat disana??"

................

Siang, di hari ulang tahun si kakek
"dimanapun dia berada, Tuhan jaga dan mudahkan langkahnya"

Semangkuk urapan dan nasi kuning dia siapkan diatas meja,

berharap si kakek tua segera kembali.

Masih lagi di suatu pagi yang masih baru,

Hujan gemericik satu-satu..

Langkah-langkah ringan dengan bakul dan jarit garis-garis biru,

Si nenek melenggang di bebatuan hendak ke ladang,

"kalau ditinggal baru terasa, seharusnya kita mulai bertanam berdua'

.............

Cinta yang mengajarkan arti kehormatan,

Menjaga apa yang di amanatkan,

Mencari apa yang dibutuhkan,

Ini istri dan suami.

Ini kisah kecil.. si kakek tua dan nenek mungil,

................

[tetangga depan rumah]

10-11-11 7:53pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun