Mohon tunggu...
lilis zianah
lilis zianah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Meninggalkan jejak kebaikan u hidup yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tahun Baru dan Momen Perubahan

25 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 25 Desember 2023   06:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun baru, wajah baru, semangat baru, semuanya mengarah kepada perubahan baik untuk masa depan yang terus lebih baik dari masa ke masa.

Entah sudah berapa kali tahun baru dilewati dan berapa tahun lagi akan menemuinya.  Semoga tahun tahun tmyang dilewati adalah tahun yang membawa berkah dan kemanfaatan kehidupan sekarang dan akan datang.

Tahun baru membawa membawa semangat baru untuk terus berbenah dari waktu ke waktu. Tahun baru adalah momentum spesial untuk semua orang meski faktanya umur manusia tidak dihitung per tahun namun per hari.

Oleh karena itu, Kita diajari untuk melakukan refleksi diri secara harian bukan bulanan atau tahuan begitulah idealnya. Setiap hari refleksi diri sekaligus apa rencana buat esok hari. Meski moment tahunan juga bisa diambil untuk momentum baik tersebut.

Ada ungkapan bahwa hari ini adalah kenyataan kemarin adalah masa lalu dan esok adalah masa depan atau mimpi.

Kemarin adalah masa lalu sebagai bahan belajar atas pengalaman dan peristiwa yang sudah hadir membersamai, hari ini adalah teman berkarya untuk membuat prestasi sebaik mungkin, pretasi yang dipersembahkan untuk Allah semata tak boleh untuk yang lain apalagi untuk kesombongan.

Esok adalah waktu merajut mimpi yang bisa terwujud, insyaallah, maka buat rencana mimpi sebaik mungkin. Karena Allah bersama prasangka hambanya. Kuatkan dengan doa dan usaha saat eksklusi.

Karena manusia tidak akan pernah tahu masa depan maka angankan yang baik untuk dirimu, untuk merajut faktanya. Namun jika tak terwujud jangan kau bersedih hati. Bersedih hati yang berlebihan akan merusak dirimu sendiri kawan!.

jangan bersedih yang berlebihan apalagi sampai berlarut-larut. Sayangi dirimu sendiri, jika kamu merasa tidak ada yang bisa mengerti dirimu, ajukan proposal kepada Allah, curhat sepuasnya dalam sepi, dalam doa dalam sujud atau kapan saja dan dimana saja.

Belajarlah memaafkan yang membuat dirimu sedih, maafkan perlahan dan pelan saja sampai rasa sedih, kecewa, marah dan segala emosi negatif lainnya bisa pergi perlahan namun pasti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun