Ada banyak ragam ibadah dalam agama Islam, ada ibadah yang wajib (harus) dilakukan dan ada ibadah yang Sunnah (dilakukan lebih utama dan ditinggalkan pun tak mengapa).
Sejatinya, sebuah ibadah mempunyai muara kepada dzikir/ ingat. Berdzikir mempunyai arti ingat, ingat kepada Allah sebagai Tuhan yang maha esa, maha kuasa dan beragam nilai ketuhanan lainnya.
Ada banyak ragam bacaan dzikir yang bisa digunakan. Secara jumlah dzikir yang diucapkan juga beragam. Secara kebaikan juga akan beragam pula yang akan didapat.
Dzikir tak hanya saat setelah sholat saja. Namun dzikir bisa kapan saja, misal waktu antara adzan dan iqomah, sebelum waktu subuh, menjelang waktu berbuka.
Sejatinua dzikir bisa kapan saja dan dimana saja, malah jika menyengaja dzikir di dalam masjid bisa sekalian beriktikaf.
Satu tempat yang tidak boleh menjadi dzikir adalah kamar mandi. Betul?!
Beberapa hal yang patut diperhatikan saat berdzikir adalah:
1. Dengan perasaan rendah diri. Dzikir berarti mengingat sang kuasa. Mendekatkan diri kepada sang kuasa. Sebagai bentuk penghambatan kepada Tuhan maka lakukan dzikir dengan rendah diri kepada sang maha kuasa.
Kita harus rendah diri di depan Tuhan namun tak boleh rendah diri di hadapan sesama manusia. Yang boleh didepan manusia adalah rendah hati.
2. Dengan suara yang lembut. Dalam Dzikir ada proses meminta, salah satu yang diminta adalah rasa tenangnya jiwa.
Maka adabnya kita berdzikir dengan lemah lembut. Seperti kata pepatah, berbisik ke bumi namun mengguncang langit, Allah maha mendengar.