Pola Hubungan Lebih Formal, Satu
Arah dan Otokratis.
Pola Hubungan Informal, persahabatan,
saling memahami, kedamaian,leadership)
“Sukses” » “Hasil/ Prestasi Belajar”
“Sukses” » “Hasil Prestasi/Karya Total”
Menekankan “Hard Skill”
Menekankan pada “Soft skill”
“DAMPAK” YANG DITIMBULKAN…
- Kompetensi SDM Indonesia kurang “competitive” pada berbagai sektor, baik pada sekala regional maupun internasional.
- SDM Indonesia tidak memiliki sikap profesional, kurang memiliki daya juang dan moral-moral mulia seperti kejujuran,saling menghargai & sportifitas.
- SDM Indonesia kurang siap memenuhi kebutuhan industri/usaha yang saat ini terus berkembang begitu pesat.
4 Kondisi ekonomi Indonesia akan makin terpuruk, pada berbagai aspek,baik
pada sekala mikro maupun makro
LALU ….
APA YANG HARUS DI LAKUKAN OLEH PELAKU PENDIDIKAN ??
“HARUS SEGERA MENCIPTAKAN
“LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG KONDUSIF “
Pengertian
Lingkungan Pendidikan Yang Kondusif
Lingkungan sistem pendidikan yang terdiri dari unsur sekolah, kurikulum, guru, anak didik, orang tua dan lingkungan masyarakat, dimana hasil sistem pendidikan tersebut sejalan ( kondusif ) dengan tuntutan & kebutuhan lingkungan eksternal ( misalnya : persiapan menghadapi globalisasi, kompetisi)
( Platform Pendidikan Nasional di Singapura )
Adanya lingkungan pendidikan yang kondusif (memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan diri secara utuh baki hard skill maupun soft skillnya) merupakan prasyarat mutlak, untuk menghadapi globalisasi
( Peter F. Drucker, Marketing Expert )
Dengan otonomi pendidikan diharapkan sekolah akan mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tepat dengan tuntutan lingkungan eksternal
( Harapan lingkungan industri)
Upaya menguragi Gap hasil pendidikan dengan tuntutan lingkungan eksternal :
Mensinkronkan arah Pendidikan (secara makro/mikro) Sesuai Kebutuhan Kompetensi Yang Dibutuhkan Lingkungan Eksternal, Dengan Penyusunan Kurikulum Yang Relevan Dengan Kehidupan Yang lebih Riil, Melalui :