Banyak cara menikmati teh, entah itu teh tubruk,teh pahit, teh manis, es teh ataupun teh tarik. Semua punya penggemar masing-masing. Begitupun denganku, bagiku teh ternikmat yang pernah kunikmati hingga saat ini adalah teh racikan ibu.
Dari tangan ibu yang penuh kasih sayang dan tatapan penuh cinta ketika menyajikan secangkir teh, ditemani dengan petuahnya tentang arti hidup.
Petuah yang meluncur lancar keluar dari bibir yang tak pernah berhenti tersenyum."jaga diri, eling lan waspodo", agar diri selalu penuh menjaga kesadaran di tengah-tengah yang kami sebut"jaman edan".
Selalu untuk"eling" agar kita selalu mawas diri dan ingat Tuhan di setiap langkah kita.
"Waspodo", agar kita selalu ingat dan sadar apa penyebab diri menjadi aib dan celaka.
"Waspodo ing lair" waspada terhadap yang nyata di sekitar kita.
"Waspodo ing batin", waspada yang hakiki.
"Waspodo saka panggodo",waspada agar kita jangan lengah atau terbuai dengan godaan yang menjerumuskan ke kehinaan.
Akh, dari secangkir teh walaupun hanya ditemani 3 kata " jaga diri, eling lan waspodo", mampu membekali kami di tengah -tengah era yang tanpa kepastian ini. Memberikan kekuatan diri untuk kami yang mulai menapaki hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H