Ada dua macam orang di dunia ini. pertama ia yang sangat vokal, dikenal banyak orang, akrab dengan semua kalangan. kedua orang yang menginginkan orang jenis pertama punah terkena radiasi bom nuklir. setidaknya begitulah penjelasan lebay tentang orang ekstrovert dan introvert. saya tidak akan membahas pengertiannya secara definitif mengutip para pakar, karena jujur saja saya jarang baca buku. akan lebih baik jika saya menjelaskan sesuai dengan apa yang saya atau mungkin kebanyakan orang pahami.
Ekstrovert adalah tipe orang yang mudah bergaul, hamble, suka menyapa, dan senang tampil di depan. orang-orang seperti ini, biasanya pandai sekali beretorika di depan publik. sedangkan introvert adalah orang yang berbeda, mereka lebih suka berkawan dengan sedikit orang. jika bertemu dengan orang asing biasanya menghindar. sangat kentara untuk menjuluki mereka anti sosial.Â
Namun diakui atau tidak, publik lebih menyukai orang-orang yang ekstrovert. pada banyak kesempatan, mereka yang memiliki banyak teman dan mampu mengutarakan isi hati di depan banyak orang cenderung memiliki tempat yang sepesial. setidaknya, orang-orang tersebut diakui keberadaanya. sedangkan orang introvert, cenderung diabaikan saking pendiamnya mereka.
Mungkin ini seperti membandingkan keunggulan para ekstrovert dengan kelemahan introvert, namun begitulah dunia ini berjalan. kadang sistem keadilannya tidak bisa kita pahami. lalu bagaimana? apakah introvert harus berjuang untuk menjadi ekstrovert? kalau itu pertanyaanya, saya akan refleks menjawab ya.Â
Saat ini, introvert dan ekstrovert bukan lagi sebuah vonis mati terhadap kehidupan, namun keduanya seperti bakat yang akan berkembang jika dilatih. hanya perlu pembiasaan. memang bagi yang awalnya sudah ekstrovert, tidak akan mengalami kesulitan, tapi bagi para introvert, berubah menjadi ekstrovert adalah hal tersulit dalam hidup mereka. tidak adil memang mengotak-kotakan manusia menjadi introvert dan ekstrovert sedangkan yang disukai hanya salah satunya. hal ini ibarat melabeli kulit putih dan kulit hitam, namun orang labih menyukai yang satu dibanding yang lain. gak mudeng? sama!
Yang terpenting adalah, menjadi ekstrover bagi orang introvert adalah sebuah kemungkinan yang positif. jika itu lebih disukai banyak orang, kenapa tidak. ini hanyalah soal kebiasaan, memang sulit, jika mudah, pasti semua orang introvert sudah punah. oke sekian dari saya, kenapa saya menulis artikel ini? karena saya tahu saya orang yang introvert, dan hingga sekarang tetap begitu. tidak tahu sampai kapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H