Mohon tunggu...
Lilis Renfiana
Lilis Renfiana Mohon Tunggu... Lainnya - IAIN METRO LAMPUNG

IAIN METRO LAMPUNG

Selanjutnya

Tutup

Money

Desentralisasi Fiskal dan Pertumbuhan Ekonomi di Yogyakarta 2011-2015

22 Januari 2017   19:57 Diperbarui: 22 Januari 2017   20:06 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sidaknews.com

Desentralisasi merupakan penyerahan (devolution) kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Prinsip pelaksanaan desentralisasi di DIY pada hakikatnya sejalan dengan tujuan dan maksud UU no. 33 tahun 2004  bahwa program desentralisasi sebagai refleksi atas terjadinya evolusi politik yang menghendaki adanya perubahan bentuk pemerintahan ke arah yang lebih demokratis dan mengedepankan partisipasi, meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan efesiensi peningkatan sumber daya nasional, tata kelola transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan kegiatan pengalokasian transfer ke daerah yang tepat sasaran. Hal ini terbukti dengan terus bertambahnya penduduk  diseluruh kabupaten/kota di DIY dan dari tahun ke tahun, hingga 2015 jumlah penduduk di DIY mencapai 3679176 jiwa, Berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk ini, Levine dan Renelt (1992) mengutarakan bahwa growthmenentukan tingkat kemakmuran ekonomi, masyarakat dengan jumlah penduduk yang cukup banyak akan cenderung untuk melakukan investasi lebih di bidang SDM.

Lebih lanjut, bertambahnya jumlah tingkat pendidikan yang mengidentifikasikan keseriusan pemerintah DIY dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human capital) fasilitas pendidikan merupakan infrastruktur yang sanggat penting, disebabkan dengan fasilitas yang memadai akan memberikan nilai tambah bagi peningkatan sumber daya manusia. Keberhasilan program pendidikan dapat ditinjau dari perkembangan jumlah muridnya, Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah murid, jumlah sekolah dan guru/pengajar yang terus bertambah pada kurun waktu 2011-2015 adalah 82 631-90 913siswa, 175 - 2062 sekolah dan 7571-7039 pengajar. Dengan demikian Human Capital di DIY selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hal tersebut secara positif memberi pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat hingga tahun 2015 mencapai 5.31 % yang dibuktikan dengan tingkat produk domestik regional bruto (tabel 3) menunjukan keberhasilan pemerintah DIY dalam pelaksanaan desentralisasi fiskal.

Sumber penerimaan yang di dapat dari kemampuan daerah dalam menggali sumber pendapatan asli daerah serta potensi sumber daya lokal yang cukup tinggi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan daerah. Sektor terbesar dalam memberikan kontribusi pada perekonomian DIY adalah sektor indutri pengolahan, pertanian, konstruksi, informasi dan komunikasi, penyediaan akomodasi dan makan, serta sektor lainnya yang ikut serta meningkatkan laju pertumbuhan daerah.  Berkaitan dengan  pengeluaran daerah hingga tahun 2015 menunjukan besaran anggaran yang digunakan untuk konsumsi, baik konsumsi rumah tangga maupun konsumsi pemerintah mencapai 63 %. Dalam desentralisasi fiskal pemerintah daerah harus dapat menjalankan rumah tangganya secara mandiri, dan dalam peningkatan kemandirian ini pemerintah dituntut untuk meningkatkan pelayanan publik.

Proporsi yang besar dalam belanja modal juga dapat mendukung terwujudnya kemandirian daerah dalam desentralisasi fiskal, investasi atau pembentukan modal tetap bruto tetap masih menjadi prioritas kedua untuk DIY, terbukti pengeluaran investasi sebesar 23 %. Semakin tinggi tingkat investasi modal diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tingkat kepercayaan publik, karena aset tetap (peralatan, bangunan, infrastruktur dll) yang dimiliki sebagai akibat adanya belanja modal merupakan prasyaratan utama dalam memberikan pelayanan publik oleh pemerintah daerah.

Pelaksanaan desentralisasi fiskal di provinsi DIY telah terlaksana dengan baik dan membawa pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Pelaksanaan desentralisasi fiskal telah sejalan dengan tujuan awal yaitu meningkatkan efesiensi peningkatan sumber daya nasional, memenuhi aspirasi daerah, memperbaiki struktur fiskal secara keseluruhan, memobilisasi pendapatan daerah dan kemudian nasional, meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan mengembangkan partisipasi konsituen dalam pengambilan keputusan ditingkat daerah. Pelaksanaan desentralisasi fiskal meningkatkan pendapatan atau penerimaan daerah di provinsi DIY dari tahun ke tahun. Alokasi belanja daerah yang sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan pemerintah diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun