Mohon tunggu...
Lilis Rani
Lilis Rani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Seorang mahasiswi Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Nilai Etika dan Profesionalisme Perawat dalam Meningkatkan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit

28 Desember 2024   16:07 Diperbarui: 28 Desember 2024   16:30 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak: Kepuasan pasien menjadi indikator utama dalam menilai mutu pelayanan di rumah sakit, di mana salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan ini adalah peran perawat dalam berinteraksi dengan pasien. Namun, tantangan seperti kurang optimalnya penerapan nilai etika dan profesionalisme perawat seperti cara bicara yang kasar, tidak cekatan dalam memberikan pengobatan, kurangnya rasa empati, dan lambat dalam melakukan tindakan, seringkali mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. Tujuan penulisan esai ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara penerapan nilai etika dan profesionalisme perawat dengan tingkat kepuasan pasien. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah kajian literatur yang menelaah berbagai penelitian terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan nilai etika dan profesionalisme perawat secara konsisten berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kepuasan pasien di rumah sakit.

Kata kunci: etika keperawatan, kepuasan pasien, kualitas pelayanan kesehatan, interaksi perawat-pasien, profesionalisme perawat.

Penerapan nilai etika dan profesionalisme perawat merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh seorang perawat dalam memastikan pelayanan keperawatan yang optimal. Dalam konteks pelayanan kesehatan, interaksi antara perawat dan pasien menjadi salah satu elemen kunci yang dapat menentukan kualitas pengalaman dan kepuasan pasien. Namun, dalam praktiknya, keluhan pasien terkait kurangnya penerapan nilai etika dan profesionalisme perawat masih sering ditemukan, misalnya, cara bicara perawat yang kasar, tidak cekatan dalam memberikan pengobatan, kurangnya rasa empati, dan lambat dalam melakukan tindakan (Dwi Sandiyah & Mustriwi, 2021). Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi pengalaman pasien secara langsung, tetapi juga menjadi indikator yang mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh.  Oleh karena itu, esai ini akan membahas mengenai beberapa hal, antara lain pengaruh nilai etika dan profesionalisme perawat dalam meningkatkan kepuasan pasien, prinsip-prinsip etika yang mendasari praktik keperawatan, pentingnya profesionalisme dalam pelayanan keperawatan, hubungan antara dimensi pelayanan dengan penerapan nilai etika dan profesionalisme, serta hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penerapan nilai-nilai etika dan profesionalisme terhadap peningkatan kepuasan pasien di rumah sakit.

Kepuasan pasien memiliki pengaruh besar sebagai salah satu penilaian atau indikator utama dari kualitas pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan. Dalam hal ini, kepuasan tersebut dipengaruhi oleh sejauh mana perawat dapat menerapkan nilai-nilai etika dan tingkat profesionalismenya dalam menjalankan asuhan keperawatan (Sari et al., 2016). Nilai-nilai etika dan profesionalisme tidak hanya berfungsi sebagai pedoman untuk melaksanakan tugas medis, tetapi juga menjadi landasan penting dalam membangun hubungan terapeutik yang penuh empati, saling menghormati, dan menciptakan rasa aman bagi pasien. Hubungan yang terjalin melalui prinsip-prinsip tersebut memungkinkan pasien merasa dihargai, nyaman, dan percaya bahwa perawatan yang diberikan memang bertujuan untuk mendukung kesejahteraannya secara holistik. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam dan penerapan yang konsisten terhadap nilai etika serta profesionalisme dalam praktik keperawatan menjadi aspek yang sangat penting, yang harus terus dikembangkan dan dievaluasi untuk memastikan tercapainya standar pelayanan kesehatan yang optimal.

Penerapan nilai etika menjadi tolak ukur utama dalam peningkatan kepuasan pasien. Untuk mengoperasionalisasikan nilai etika tersebut, Unair 2021 mengidentifikasi tujuh prinsip etika keperawatan yang dapat menjadi panduan praktis bagi perawat dalam memberikan pelayanan, yakni: otonomi, non maleficence, beneficence, justice, veracity, fidelity, dan confidentiality. Prinsip-prinsip ini bukan sekadar teori abstrak, melainkan pedoman konkret yang membimbing perawat dalam tugasnya sehari-hari. Misalnya, prinsip Autonomy yang mencakup menghormati hak pasien untuk memilih keputusan perawatannya dan memberikan informasi jelas terkait prosedur medis. Dengan menerapkan prinsip etika, perawat dapat membangun kepercayaan pasien dan meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan, serta menciptakan hubungan terapeutik yang mendukung kesembuhan pasien. Namun Bukan hanya etika, perawat juga harus memiliki sikap nilai profesionalisme sebagai komponen utama dalam praktik klinisnya.

Profesionalisme merupakan komponen utama dalam praktik keperawatan, yang mencakup lebih dari sekadar keterampilan teknis, melainkan juga komunikasi, empati, dan pelayanan komprehensif. Berdasarkan Undang-Undang No. 38 Tahun 2014, profesionalisme perawat melibatkan kombinasi pengetahuan, keterampilan, empati, dan sikap caring. Selain itu, nilai-nilai profesionalisme juga mencakup altruisme (kepedulian terhadap kesejahteraan pasien), etika (standar perilaku yang diterima masyarakat), integritas (kejujuran dan tanggung jawab), serta keadilan sosial (tidak membedakan pasien) (Rophi, et al., 2024). Nilai Profesionalisme ini memiliki peranan penting dalam meningkat kepuasan pasien. Nirmalarumsari (2020) menunjukkan bahwa 97,1% pasien merasa puas setelah perawat menerapkan profesionalisme nya yang tinggi. Kepuasan ini tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan teknis saja, tetapi juga oleh kemampuan perawat dalam berkomunikasi dan memberikan perhatian emosional. Sebagai contoh, perawat yang menunjukkan empati dengan mendengarkan keluhan pasien dan memberikan dukungan, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri pasien. Dengan demikian, penerapan nilai-nilai profesionalisme dalam praktik keperawatan tidak hanya memastikan layanan yang adil, etis, dan berpusat pada pasien, tetapi juga secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang sudah diberikan.

Keterkaitan antara nilai etika dan profesionalisme perawat memiliki peran krusial dalam membangun kualitas pelayanan. Dalam konteks tersebut, terdapat lima dimensi utama yang mempengaruhi kepuasan pasien, yakni tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy (Pujiastuti et al., 2024). Kelima dimensi ini sangat bergantung pada sejauh mana perawat mampu menerapkan prinsip etika dan standar profesionalismenya dalam menjalani setiap interaksi perawat dengan pasien. Misalnya, dimensi "responsiveness" yang berkaitan dengan seberapa cepat dan tepat perawat dapat merespons kebutuhan pasien. Kemudian Dimensi "assurance" yang merujuk pada seberapa besar rasa percaya pasien terhadap kemampuan perawat dalam memberikan perawatan yang aman dan berkualitas. Kedua dimensi ini bersama-sama dengan dimensi lainnya, dapat meningkat secara signifikan dan bermakna ketika perawat dapat menerapkan nilai etika dan profesionalismenya dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, penerapan etika dan profesionalisme perawat dalam praktek klinis menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kepuasan pasien. 

Studi-studi empiris juga menunjukkan bahwa rumah sakit yang menerapkan standar etika dan profesionalisme yang tinggi dapat mencapai tingkat kepuasan pasien yang lebih baik. Pujiastuti et al. (2024) menyatakan bahwa rumah sakit yang memiliki budaya etika yang kuat mampu meningkatkan kepuasan pasien hingga lebih dari 95%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan etika dan profesionalisme dalam praktik klinis tidak hanya bermanfaat bagi pasien, tetapi juga bagi reputasi dan kualitas rumah sakit secara keseluruhan. Dengan mengintegrasikan pelatihan etika dan profesionalisme ke dalam program pengembangan tenaga kesehatan, rumah sakit dapat memastikan bahwa setiap anggota tim medis memiliki kompetensi dan pemahaman yang diperlukan untuk memberikan pelayanan yang unggul. Program-program pelatihan dan evaluasi kinerja yang berkelanjutan akan semakin memperkuat nilai-nilai ini dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diterima pasien. 

Kesimpulannya, nilai etika dan profesionalisme menjadi elemen yang sangat penting bagi setiap perawat dalam memaksimalkan pengalaman positif pasien terhadap pelayanan di rumah sakit, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pasien secara menyeluruh. Nilai-nilai etika, seperti otonomi, non maleficence, beneficence, justice, veracity, fidelity, dan confidentiality, memberikan landasan moral bagi perawat untuk menghormati hak pasien, menjaga kepercayaan, dan memberikan pelayanan terbaik. Di sisi lain juga, profesionalisme menjadi pelengkap nilai-nilai tersebut, dengan keterampilan teknis, sikap empati, serta kemampuan komunikasi yang baik, dapat menciptakan pelayanan yang holistik dan berkualitas tinggi. Penerapan nilai etika dan profesionalisme tidak hanya meningkatkan rasa aman dan kepercayaan pasien, tetapi juga berperan besar dalam memperbaiki tingkat kepuasan pasien. Hal ini membuktikan bahwa interaksi yang penuh penghormatan dan layanan yang responsif merupakan faktor utama dalam menciptakan pengalaman positif bagi pasien selama proses perawatan. Oleh karena itu, rumah sakit perlu terus mendukung pengembangan nilai etika dan profesionalisme perawat melalui pelatihan berkelanjutan, evaluasi kinerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Dengan pendekatan yang berorientasi pada kepuasan pasien, penerapan nilai etika dan profesionalisme dapat menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

References

Dwi Sandiyah, C., & Mustriwi, M. (2021). Sikap caring perawat terhadap pasien rawat inap. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, 9(2), 81-- 89. https://doi.org/10.47794/jkhws.v9i2.333 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun