Mohon tunggu...
LiLik Soedirman
LiLik Soedirman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pejalang tulisan di bibirbeku.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kita Istimewa

18 April 2012   22:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:27 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

ditulis dalam rangka mensugesti diri sendiri karena merasa tidak memiliki kelebihan dan kemampuan apa-apa.

Pernah suatu ketika aku merasa rendah, merasa tak berguna sama sekali di hadapan orang. Aku menyesal telah berada di sini, di tempat yang seharusnya tak pernah aku datangi.
Pernah suatu ketika aku menangis memohon-mohon kepada Tuhan untuk mengembalikanku pada waktu yang lalu, zaman ketika aku benar-benar bisa menikmati duniaku sendiri, menjadi diriku sendiri.
Pernah suatu ketika aku memberontak pada keadaan, merubah seluruh gaya hidup, dan berjalan dalam dunia yang benar-benar gelap, dan parahnya aku hampir melupakan Tuhan.

Pernah, kau pasti juga pernah sepertiku. Merasa tak berguna ketika melihat yang lain sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Pernah juga kan kalian bertanya dalam diri kalian sendiri tentang kelebihan apa yang kalian punya ? apa ada yang istimewa dalam diri kita ? kenapa tidak bisa seperti mereka yang punya otak cemerlang ? yang sering dapat penghargaan penelitian, yang sering ikut lomba karya tulis, yang rajin ikut organisasi ? kenapa ? apa yang salah Tuhan? mana yang salah ? siapa yang salah?

Aku seringkali memikirkan ini. Salah masuk jurusan. Manajemen sepertinya bukan jurusan yang pas. Memang sudah terlanjur. Tapi, kadang aku bertanya. Aku tidak mampu masuk MK, tidak becus MO, tidak bakat MP, dan sedikit tidak percaya diri di MSDM. Lalu? nanti aku mau jadi apa? kerja apa?


Itu wajar terjadi ketika kondisi psikologis kita sedang labil, naik turun, bisa dikatakan mungkin sedang galau. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya rasa bersyukur kita kepada Tuhan, kita lupa, kita lalai pada apa yang telah Tuhan berikan pada kita. Bukankah setiap manusia diciptakan istimewa ? dengan segala perbedaan yang melekat dalam diri masing-masing?, dengan berbeda itulah kau terlihat istimewa. Ya, aku menyadarinya. Aku tidak bisa berkarya seperti temanku yang lain, yang pandai dalam bidang akademik, yang punya IPK tinggi, yang rajin ikut organisasi, yang punya segudang prestasi karya ilmiah. Tapi aku punya kelebihan lain, ya aku punya. Aku bisa menulis (semua orang bisa nulis), aku bisa menulis indah, mengungkap segala rasa pada tulisan. Dalam blog ku jelas tertulis "membenci orang-orang yang mencemoohkan romantisme dan hanya mengandalkan rasionalitas" itulah aku. Romantisasi keadaan. Menjadikan kata menjadi indah. Nyastra (kata temenku). Ya meskipun pengetahuanku soal sastra sangat minim, paling tidak aku mencintai gaya bahasa indah. Mempersonifikasi kata-kata. Menghiperbolakan. Nyerpen. Menulis puisi. Menjalangkan bahasa.

Kadang aku merasa kecil juga ketika membaca karya-karya penulis muda yang bagus, yang bisa menghasilkan karya luar biasa. Yang bisa memberikan saran dan kesan tersendiri bagi pembaca. Dan aku selalu bertanya, WOEY kenapa aku tidak bisa menulis seperti mereka? Kenapa aku hanya bisa menulis puisi atau nyerpen soal cinta, soal rasa, soal kasih sayang saja? Dan jawabannya ada di sana, di situlah kamu terlihat istimewa. Kamu berbeda, dan itu istimewa.

Aku bisa menyanyi, aku pandai menghibur diri sendiri dan orang lain. Aku suka guyonan dan bahkan suka dijadikan bahan guyonan. Tempat curhat. Dan setidaknya satu hal yang aku dan kamu bisa. Kita sama-sama bisa menulis. Kau tahu kan, kadang orang dengan IQ tinggi sangat sulit untuk mengungkap perasaannya ? mereka cenderung rumit dan gak asik.

Masalah salah masuk jurusan itu, mungkin memang sudah garisnya seperti itu. Lanjutkan dan bawa enjoy aja. Nikmati dan rasakan sensasi MSDM yang kata mereka mudah justru sangat susah. Dan nanti mau jadi apa? itu urusan belakangan. Tuhan tidak pernah melepaskan tangan makhlukNya sendirian. Dia akan membimbing kita kemana seharusnya kita ada. Entah nanti aku cuma jadi karyawan biasa atau penulis GILa, atau apalah itu yang pasti tidak pernah ada yang diciptakan sia-sia dan tidak berguna olehNya.

jadi, hentikan merasa kecil, merasa rendah, dan tidak punya kemampuan apa-apa ketika menengok mereka yang jauh lebih pandai dari kita. Tengok mereka yang tidak dikaruniai apa-apa. Yang masih berada di bawah kita.

Sebab Tuhan tidak pernah sama dalam menciptakan makhlukNya. Kita berbeda, kita istimewa dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Percaya diri pada kemampuan yang telah dianugerahkan oleh Tuhan. Ingat di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Kita punya kelebihan. Dan itu Pasti :)

Aku punya kelebihan yang kadang memang orang tidak punya. Jadi, itulah aku. Dan berbeda adalah karakter terindah yang aku punya.

Keep smile :)

and

MOVE ON!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun