Mohon tunggu...
Lilis Nur Fahriza
Lilis Nur Fahriza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Membersihkan dan Berziarah ke Makam Sesepuh Desa: Tradisi yang Surat Makna

5 September 2024   17:30 Diperbarui: 5 September 2024   17:33 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdoa bersama / Dokpri

Membersihkan dan berziarah ke makam sesepuh desa merupakan tradisi yang telah dilakukan turun-temurun di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga mencerminkan rasa gotong royong serta kebersamaan dalam masyarakat. Melalui artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang pentingnya tradisi ini, cara pelaksanaannya, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Ziarah ke makam sesepuh desa memiliki makna yang sangat mendalam. Bagi sebagian besar masyarakat, sesepuh desa merupakan tokoh yang dihormati dan diakui jasa-jasanya dalam membangun dan menjaga keharmonisan desa. Ziarah ke makam mereka menjadi bentuk penghormatan serta ungkapan terima kasih atas segala jasa dan pengorbanan yang telah mereka berikan.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen untuk mengingat kembali nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh sesepuh desa, seperti rasa kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian terhadap sesama. Ziarah ke makam juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga desa, karena biasanya kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama.

Membersihkan makam /dokpri
Membersihkan makam /dokpri

Selain berziarah kami juga Membersihkan makam sesepuh desa biasanya dilakukan menjelang peringatan hari-hari besar keagamaan atau pada hari-hari khusus yang telah disepakati oleh masyarakat desa. Tetapi inisiatif kami ingin membersihkan makam sesepuh desa agar dapat mengenang perjuangan para sesepuh  membangun desa menjadi maju seperti sekarang.  Membersihkan makam mulai dari mencabut rumput disekitar dan membuang i daun2 yang berserakan dan menabur bunga sebagai simbol penghormatan dan doa.

Setelah proses pembersihan selesai, ziarah ke makam sesepuh dilakukan. Kegiatan ini biasanya diawali dengan berkumpulnya masyarakat di area makam. Mereka akan berdoa bersama, memanjatkan doa untuk arwah sesepuh, dan memohon berkah serta perlindungan bagi seluruh warga desa.

Dalam ziarah ini, tidak jarang juga disampaikan pesan-pesan moral dan kebijaksanaan yang pernah diajarkan oleh sesepuh desa, sebagai pengingat bagi generasi penerus. Ziarah diakhiri dengan pembacaan doa bersama.

Membersihkan dan berziarah ke makam sesepuh desa bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan wujud nyata dari penghormatan, rasa syukur, dan pelestarian nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Melalui tradisi ini, kita diajak untuk selalu mengenang jasa-jasa mereka dan meneruskan semangat kebersamaan serta gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya memperkuat ikatan batin dengan leluhur, tetapi juga memperkokoh persatuan dan kesatuan di antara masyarakat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun