Mohon tunggu...
Lilis Nur Mukhlisoh
Lilis Nur Mukhlisoh Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Simple is best

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Intip Risiko Konsumsi Seblak dan Bakso Berlebihan, Dapat Sebabkan Anemia

22 Januari 2025   15:19 Diperbarui: 22 Januari 2025   15:19 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seblak (dok. Kompas.com)

Seblak dan bakso termasuk makanan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Rasanya yang gurih dan pedas kerap diidamkan, terutama ketika disantap saat musim hujan atau ketika cuaca sedang dingin.

Namun, di balik kenikmatan yang dihadirkan oleh seblak dan bakso, kedua makanan ini menyimpan sejumlah kandungan tertentu yang bisa berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering. Bahkan, kedua makanan ini kerap menjadi penyebab terjadinya sejumlah penyakit, seperti anemia, kolesterol tinggi, obesitas, hingga PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), yaitu gangguan hormon pada perempuan yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh.

Seperti yang dikutip dari laman Tribunnews, sebanyak 8.861 remaja perempuan di Karawang mengalami anemia sepanjang tahun 2024. Data ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, dr. Nurmala Hasanah. Dari hasil skrining terhadap 33.106 remaja perempuan, tercatat 346 orang menderita anemia berat, 3.268 mengalami anemia sedang, dan 5.247 mengalami anemia ringan. Skrining tersebut juga mengungkap bahwa salah satu penyebab utama anemia adalah kebiasaan remaja yang lebih sering mengonsumsi seblak dan bakso dibandingkan makanan sehat dan bergizi. 

Hal ini tentu perlu diperhatikan lebih lanjut. Jika makanan seperti seblak dan bakso sudah menjadi konsumsi harian, risiko yang muncul tidak hanya anemia, tetapi juga berbagai penyakit lainnya. Oleh karena itu, penting untuk berusaha mengubah kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti seblak dan bakso ke pilihan yang lebih bernutrisi. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mulai menerapkan pola makan bergizi.

1. Kurangi Secara Bertahap

Mengubah kebiasaan makan tidak dapat dilakukan dalam sekejap. Akan tetapi dapat dimulai dengan mengurangi frekuensi konsumsinya. Jika biasanya mengonsumsi seblak dan bakso beberapa kali dalam seminggu, coba mulai kurangi menjadi satu kali dalam seminggu, kemudian secara perlahan dikurangi lebih lanjut.

2. Gantilah dengan Alternatif yang Lebih Sehat

Sebagai pengganti, pilih makanan yang memiliki cita rasa serupa tetapi lebih bernutrisi. Misalnya, mengganti seblak dengan sup sayur yang kaya serat dan protein atau mengganti bakso daging berlemak dengan bakso ayam rendah lemak atau bakso sayur. Dengan demikian, tubuh tetap mendapatkan asupan makanan lezat tanpa mengorbankan kesehatan.

3. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah

Memasukkan lebih banyak sayur dan buah dalam menu harian dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Sayur dan buah juga kaya serat yang baik untuk pencernaan serta membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun