Musim dingin dan salju dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang belum pernah dialami oleh masyarakat Indonesia sebelumnya. Hipotermia, flu musim dingin, dan penyakit pernapasan seperti pneumonia akan lebih sering ditemui.
Masyarakat yang tidak terbiasa dengan suhu dingin mungkin akan kesulitan beradaptasi, terutama anak-anak dan lansia. Sistem layanan kesehatan juga harus berinvestasi besar-besaran untuk menangani jenis penyakit baru ini.
4. Krisis Energi
Suhu dingin memerlukan sumber energi tambahan untuk pemanas ruangan dan kebutuhan lainnya. Padahal, Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak dapat meningkat, memperparah dampak lingkungan dan emisi karbon.
5. Terganggunya Sistem Pertanian dan Perikanan
Pertanian di Indonesia sangat bergantung pada cuaca hangat dan musim yang stabil. Musim dingin dapat menghentikan siklus tanam dan panen, yang berpotensi menyebabkan kelangkaan pangan.
Di sektor perikanan, suhu dingin dapat mengubah ekosistem laut, mengganggu populasi ikan tropis yang menjadi andalan nelayan Indonesia. Ini akan berdampak langsung pada pendapatan mereka.
6. Peningkatan Risiko Bencana
Musim dingin dan salju dapat memperparah bencana alam yang sudah ada. Misalnya, salju yang mencair dapat menyebabkan banjir besar. Selain itu, Indonesia yang berada di zona cincin api Pasifik juga berisiko mengalami tanah longsor lebih sering karena kombinasi salju dan hujan.
7. Beban Ekonomi
Musim dingin memerlukan adaptasi besar-besaran yang membutuhkan biaya tinggi. Pemerintah dan masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk pakaian hangat, alat pemanas, renovasi bangunan, dan infrastruktur baru.