Ketika perempuan memasuki kondisi usia lanjut, umumnya mereka akan mengalami fase yang dikenal sebagai "menopause." Menopause adalah kondisi ketika fungsi ovarium berhenti, yang berakibat pada penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh dan dapat menurunkan gairah seksual. Tanda yang paling terlihat ketika perempuan mengalami menoupase adalah berhentinya siklus menstruasi.
Namun, kondisi ini tak hanya berlaku pada perempuan saja. Laki-laki yang menuju usia lanjut pun akan memasuki fase serupa seperti perempuan. Fase "menopause" pada laki-laki ini dikenal dengan istilah "andropause".
Dikutip dari Tribunnews, menurut dokter spesialis andrologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Androniko Setiawan, andropause merupakan penurunan fungsi testis pada laki-laki. Andropause mengakibatkan penurunan kadar hormon testosteron dalam darah, yang biasanya mulai terjadi setelah laki-laki memasuki usia 40 tahun.
Testosteron adalah hormon utama pada laki-laki yang berfungsi untuk menjaga kekuatan otot, kesehatan tulang, produksi sperma, hingga gairah seksual. Tidak seperti menopause pada perempuan yang terjadi dalam waktu relatif singkat, penurunan testosteron ini berlangsung perlahan dan bisa memengaruhi kondisi fisik dan mental laki-laki seiring waktu.
Beberapa faktor dapat memengaruhi kecepatan dan keparahan andropause, seperti gaya hidup, tingkat stres, kebiasaan makan, dan kesehatan fisik. Kelebihan berat badan atau obesitas, konsumsi alkohol berlebihan, serta kebiasaan merokok dapat memperburuk penurunan kadar testosteron. Faktor-faktor lain, seperti kurangnya aktivitas fisik dan stres berkepanjangan, juga berperan. Â
Gejala yang muncul pada setiap laki-laki dapat bervariasi, namun berikut adalah beberapa tanda umum dari andropause:
1. Penurunan Libido: Salah satu gejala utama andropause adalah berkurangnya hasrat seksual atau libido. Hal ini juga bisa diiringi dengan disfungsi ereksi.
2. Kelelahan dan Penurunan Energi: Laki-laki dengan andropause sering merasa lelah sepanjang hari, bahkan setelah istirahat yang cukup. Penurunan energi ini bisa memengaruhi produktivitas.
3. Perubahan Suasana Hati: Penurunan testosteron bisa berdampak pada stabilitas emosi, sehingga laki-laki yang mengalami andropause bisa mudah tersinggung, cemas, atau mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
4. Penurunan Massa Otot dan Kepadatan Tulang: Testosteron berperan penting dalam menjaga kekuatan otot dan tulang. Kekurangan hormon ini menyebabkan massa otot menurun dan meningkatkan risiko osteoporosis.