Sebagian wilayah di Indonesia masih dilanda cuaca panas meskipun secara hitungan kalender sudah memasuki musim penghujan yang biasanya berlangsung pada bulan September, Oktober, November, dan Desember. Mengutip dari CNBC Indonesia, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menyatakan bahwa cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di Jawa, termasuk Jabodetabek, hingga Nusa Tenggara, didominasi oleh kondisi cerah. Hal ini juga didukung oleh rendahnya tingkat pembentukan awan, khususnya pada siang hari.
Panasnya udara yang dirasakan tidak hanya pada siang hari saja, namun malam hari pun udara tetap terasa menyengat. Cuaca panas yang meningkat belakangan ini tentu perlu diwaspadai, karena dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, termasuk risiko terkena heat stroke.
Melansir dari Tribunnews, heat stroke adalah kondisi medis yang serius terjadi ketika suhu tubuh naik terlalu tinggi akibat paparan panas ekstrem, seperti gelombang panas (heat wave). Kondisi ini dapat memicu berbagai gejala, termasuk demam tinggi, kulit yang memerah dan terasa panas, detak jantung yang meningkat pesat, hingga menyebabkan kehilangan kesadaran.Â
Kondisi heat stroke juga bisa diperparah oleh polusi udara yang kini semakin meningkat. Berdasarkan laporan dari World Economic Forum, penelitian mengungkapkan bahwa kombinasi antara peningkatan polusi udara dan suhu panas ekstrem, terutama saat terjadi gelombang panas, dapat memperburuk risiko kesehatan secara signifikan apabila keduanya terjadi bersamaan.
Untuk itu, perhatian yang serius diperlukan demi terhindar dari heat stroke. Beberapa langkah yang bisa diterapkan di antaranya:
1. Minum Air Secara Teratur
Dehidrasi adalah salah satu faktor utama yang memicu heat stroke. Pastikan untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup, terutama saat berada di luar ruangan atau beraktivitas fisik. Hindari minuman berkafein atau beralkohol karena dapat memperparah dehidrasi.
2. Kenakan Pakaian yang Nyaman dan Ringan
Pilih pakaian yang longgar, berwarna terang, dan berbahan ringan seperti katun. Bahan ini memungkinkan tubuh mengeluarkan panas lebih baik dibandingkan pakaian ketat atau berbahan sintetis. Jangan lupa menggunakan topi atau payung saat berada di bawah sinar matahari langsung.
3. Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan