Sembelit atau konstipasi pada anak yang alergi susu sapi bisa muncul sebagai reaksi alergi. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Pediatrics, 21 dari 27 bayi dengan usia rata-rata 20,6 bulan mengalami konstipasi akibat alergi terhadap susu sapi.
4. Â Diare
Diare adalah kondisi ketika anak sering buang air besar dengan tinja yang berair. Jika diare terjadi setelah anak mengonsumsi susu sapi, segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan apakah diare tersebut merupakan gejala alergi susu sapi.
Penanganan Alergi Susu Sapi
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menangani alergi susu sapi pada anak:
1. Â Hindari Pemberian Susu Sapi: Hindari semua produk yang mengandung susu sapi dan turunannya. Ini termasuk susu, keju, yogurt, dan makanan olahan yang mungkin mengandung protein susu.
2. Â Penggunaan Susu Pengganti: Susu formula yang terhidrolisis ekstensif atau formula berbasis asam amino dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi bayi yang alergi.
3. Â Memantau Nutrisi: Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari sumber lain. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi.
4. Â Edukasi: Edukasi diri dan orang lain yang terlibat dalam perawatan anak tentang alergi susu sapi. Ini termasuk guru, pengasuh, dan anggota keluarga lainnya.
Penting bagi orang tua untuk menyadari dan memahami bahaya susu sapi pada anak yang alergi. Mengidentifikasi gejala dan memberikan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup anak.Â
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat mengenai alternatif susu dan sumber nutrisi lainnya.Â