Mohon tunggu...
Lilis Menil
Lilis Menil Mohon Tunggu... Lainnya - orang yang suka hal baru

orang yang suka petualangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Wanita dalam Perspektif Al Quran

17 Desember 2021   03:09 Diperbarui: 17 Desember 2021   03:15 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lalu ada Zainab binti As-Syar’i, Munisah binti Malik, dan Syamiyah binti Hafidz, tiga wanita cantik jelita, tapi pakar dalam masalah agama, bahasa, dan aritmatika.

Selanjutnya, Cut Nyak Dien, wanita santun tapi hebat yang sanggup membuat kerugian hebat di pihak penjajah Belanda. Kita patut bangga kepada mereka, yang telah menunjukkan kepada kita bahwa wanita bukanlah makhluk yang lemah, wanita bukanlah makhluk tanpa daya, wanita bukanlah makhluk penggoda, tapi wanita merupakan mahkluk digjaya yang siap berperan membangun negara dan memajukan agama.

Itulah peran wanita dalam kancah kehidupan sosial yang patut kita teladani."Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka . Dengan demikian, Islam mempunyai konsep yang jelas tentang pembagian peran antara laki-laki dan perempuan. 

Pantas, kalau Fatima Mernissi, seorang ilmuwan wanita asal Maroko dalam bukunya Woman and Islam: An Historical and Theological Inquiry mengatakan, Islam adalah teologi ideal yang meletakkan wanita sebagai mitra sejajar dengan kaum laki-laki dalam semangat humanis-teosentris. 

Islam membolehkan wanita untuk aktif dalam wilayah sosial, namun Islam juga mengingatkan wanita agar tidak melupakan kewajibannya pada wilayah domestik, rumah tangga. 

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, seharusnya kepada kaum lelaki, dan sebagai hamba Allah yang beriman haruslah memuliakan kaum wanita dan memposisikannya setara denganNya, sebagaimana Rasulullah memuliakan para istrinya. 

Dan agama Islam dengan tegas, menentang segala bentuk tindakan diskriminasi, penghinaan, dan penindasan terhadap wanita.dan kemampuan seseorang itu tidaklah memandang gender tetapi kualitasNya,dan juga dalam pandangan Islam, manusia itu setara dimata Allah yang membedakanNya hanyalah ketakwaan. 

Dan keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama pada peringkat etika religius, serta kewajiban yang sejajar pada peringkat fungsi sosial. Walaupun dalam gender berbeda tetapi seharusnya, perbedaan tersebut tidak dijadikan alasan untuk menginjak harkat dan martabat wanita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun