Mohon tunggu...
Lilis Karina
Lilis Karina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S2 Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia

Saya seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Pendidikan Indonesia dengan konsentrasi jurusan Pendidikan Masyarakat. Sebelumnya saya pernah bergabung dengan salah satu program Gubernur Jawa Barat, yaitu Patriot Desa sebagai fasilitator lapangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemberdayaan Perempuan: Sebuah Investasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

9 Oktober 2024   10:21 Diperbarui: 9 Oktober 2024   16:10 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perempuan memegang peran yang krusial dalam perkembangan masyarakat. Dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, kontribusi mereka tidak hanya vital bagi keluarga, tetapi juga bagi kemajuan bangsa. Menurut PBB, "Jika perempuan memiliki akses yang sama dengan laki-laki ke pendidikan, pekerjaan, dan sumber daya, produk domestik bruto (PDB) global bisa meningkat hingga 28 triliun dolar AS." Ini menunjukkan bahwa memberdayakan perempuan secara ekonomi bukan hanya isu moral, tetapi juga strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu dalam buku Psikologi Pendidikan, "Pendidikan yang dapat mencerdaskan bangsa adalah pendidikan yang terbebas dari unsur diskriminasi gender. Laki-laki dan perempuan sama-sama berhak memperoleh pendidikan tinggi dan sama-sama berhak mengabdikan ilmu yang telah diperoleh untuk kebaikan manusia, baik di dalam maupun di luar lingkungan rumah tangga." Hal ini juga menunjukkan bahwa pendidikan yang bebas dari unsur diskriminasi gender sangat penting. Laki-laki dan perempuan berhak untuk memperoleh pendidikan tinggi dan mengabdikan ilmu yang telah diperoleh demi kebaikan masyarakat. Pendidikan perempuan bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal, yang berdampak positif pada pembangunan sosial.

Salah satu langkah konkret untuk memberdayakan perempuan adalah melalui kegiatan pembuatan ecoenzim di Desa Japura Lor, Kabupaten Cirebon. Program ini melibatkan ibu-ibu PKK dan masyarakat setempat dalam proses pembuatan ecoenzim dari bahan-bahan alami, seperti sisa buah dan sayur. Ibu Vivin berperan sebagai penggerak utama, menginspirasi dan memotivasi para perempuan untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Kegiatan ini tidak hanya mendidik mereka tentang manfaat ecoenzim untuk lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi melalui pemanfaatan produk tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip self-help sangat ditekankan dalam program ini, di mana perempuan didorong untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Dengan mengembangkan keterampilan baru dalam pembuatan ecoenzim, perempuan dapat mengambil langkah self-determination dalam kehidupan mereka, mengidentifikasi dan meraih tujuan pribadi dan keluarga melalui inisiatif yang mereka ambil. Mereka menjadi lebih mandiri dan percaya diri, mampu berkontribusi pada perekonomian keluarga dan komunitas.

Dukungan dari institusi pemerintah juga sangat penting dalam inisiatif ini. Pemerintah desa berperan aktif dalam menyediakan pelatihan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk program pembuatan ecoenzim. Melalui kerjasama dengan organisasi non-pemerintah dan lembaga pendidikan, pemerintah dapat memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang memadai terhadap informasi dan teknologi yang diperlukan untuk menjalankan program ini dengan efektif. Dukungan ini mencerminkan prinsip pemanfaatan sumber daya manusia dan menegaskan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam pemberdayaan perempuan.

Prinsip kepemimpinan juga menjadi inti dari program ini. Ibu Vivin, sebagai pemimpin dalam proyek ini, tidak hanya melatih perempuan untuk menjadi peserta, tetapi juga mendorong mereka untuk mengambil peran sebagai pemimpin dalam komunitas mereka. Dengan membentuk kelompok kerja atau komunitas yang berfokus pada pembuatan ecoenzim, mereka dapat memimpin inisiatif yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan dan perekonomian berkelanjutan. Melalui kepemimpinan ini, perempuan memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan manajerial, pengambilan keputusan, dan membangun jaringan yang kuat, yang semuanya sangat penting dalam pemberdayaan diri dan kolektif.

Kegiatan ini juga mengatasi paradigma masyarakat yang masih memandang rendah pentingnya pendidikan bagi perempuan. Banyak anak perempuan di desa tersebut memilih untuk menikah muda, sehingga aktivitas ibu-ibu muda setelah menikah sering kali terbatas pada rutinitas sosial yang kurang produktif. Kebiasaan bermain kartu atau gambar (parajenan) yang awalnya hanya hiburan, lambat laun menjadi mata pencaharian yang tidak menguntungkan. Sebagaimana disampaikan oleh Nelson Mandela, "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia." Dalam konteks pembuatan ecoenzim, perempuan belajar keterampilan baru dan memahami pentingnya pengelolaan limbah. Hal ini tidak hanya mendidik mereka, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya lingkungan, mendukung prinsip lifelong learning yang mendorong mereka untuk terus belajar dan berkembang sepanjang hidup.

Dengan mengedukasi perempuan tentang pentingnya daur ulang dan penggunaan produk ramah lingkungan, kita mendorong mereka untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Keterlibatan mereka tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai pengambil inisiatif dalam menerapkan pengetahuan baru yang mereka peroleh. Prinsip keterlibatan masyarakat secara aktif sangat penting di sini, di mana perempuan diharapkan menjadi motor penggerak perubahan di komunitas mereka, menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak mereka.

"Ketika perempuan maju, seluruh komunitas akan maju," ungkap Melinda Gates. Melalui kegiatan pembuatan ecoenzim, ibu-ibu di Desa Japura Lor dapat menjadi agen perubahan di komunitas mereka, memberikan contoh positif bagi generasi berikutnya. Dengan harapan bahwa kegiatan ini akan berkembang, diharapkan juga dapat mengurangi kebiasaan bermain gambar (parajenan) dan memberikan solusi untuk membantu perekonomian keluarga serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu lingkungan.

Dukungan institusi pemerintah tidak hanya membantu dalam pelaksanaan program ini, tetapi juga dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan. Melalui peraturan dan kebijakan yang pro-perempuan, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekonomi dan sosial. Ini menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan adalah tanggung jawab kolektif yang membutuhkan sinergi antara masyarakat, organisasi, dan pemerintah.

Melalui kegiatan pembuatan ecoenzim, perempuan di Desa Japura Lor tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga menemukan cara untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui penjualan produk ramah lingkungan. Mereka dapat menjual ecoenzim untuk digunakan dalam pertanian organik, menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Seperti yang dinyatakan oleh Kofi Annan, "Tidak ada perkembangan yang mungkin tanpa adanya peningkatan status perempuan."

Pada akhirnya, urgensi perempuan dalam masyarakat bukan hanya berkaitan dengan kesetaraan gender, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Ketika perempuan diberikan kesempatan yang sama, mereka dapat berkontribusi pada pengurangan kemiskinan, peningkatan kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.

Mendukung perempuan melalui kegiatan seperti pembuatan ecoenzim di Desa Japura Lor bukan hanya langkah strategis untuk pemberdayaan individu, tetapi juga untuk kemajuan seluruh masyarakat. Pemberdayaan perempuan adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik, yang akan membawa dampak positif bagi pembangunan sosial dan ekonomi secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun