Mohon tunggu...
Lilis Hutagalung
Lilis Hutagalung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Sebaris

13 Mei 2024   10:29 Diperbarui: 13 Mei 2024   10:31 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dakwatuna.com/

Hanya berdiam
Termangu dalam dunia yang berisik
Membiarkan tiap-tiap kisah tertulis dalam kertas
Mengalir oleh alur yang telah ditetapkan Tuhan

Membeku dalam setiap musim yang berganti tak menentu
Membiarkan angin menyeruak lewat kulit yang dingin
Mendesir dalam darah yang terus mengalir
Mendesah dalam diam, hampa

Terpaku dalam tatapan yang kosong
Membisu dalam ruang di sudut hati
Dalam satu helaan napas
Bisikan kecil dari hati menyusuri seluruh jiwa

Dunia semakin kabur untuk dilihat
Suara semakin jauh untuk didengar
Berjuta orang mengejar mimpi dalam harap
Namun, orang tua di balik jendela yang rewot itu
Menulis sebaris puisi untuk Tuhan

"Tuhan, Ini sudah terlalu lama untuk hidup yang kosong"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun