Sejak kau dan aku bertemu
Dijalan kecil saat musim kemarau
Ketika daun gugur menutup resah
Saat itu, kita bertamu
Menjadi tokoh penting dalam musim itu
Menjadi pohon paling kokoh  di sepanjang jalan itu
Kita memainkan peran baru
Menangkap asa untuk terus hidup
Tapi, sejak kemarau berlalu
Waktu diujung malam menjadi panjang
Kita berlari jauh dari gelap yang membutakan
Kemudian menunduk, menunggu besok akan kembali
Sejak itulah hujan turun tapi tak merdu
Kau dan aku membeku oleh iramanya
Darah kita berdesir, dingin
Karena hujan tak kunjung reda
Kita enggan untuk beranjak
Sejak itu pula kau dan aku
Menatap hidup penuh tanya
Terus bertumbuh tapi takut
Takut tumbuh tapi terus saja
Kita bertanya-tanya,
Apakah kita tersesat diantara rintik hujan?
Ataukah kita telah gugur bersama daun kering di musim kemarau?
Akhirnya kita benar-benar hilang
Dalam musim hujan yang membuatku tenggelam
Dan kau dalam angan yang terbang oleh angin musim kemarauÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H