Adanya pandemi covid-19 menyebabkan keluarnya peraturan pemerintah mengenai WFH (Work From Home), dimana pegawai kantoran cukup bekerja  dari  rumah saja dan guru mengajar cukup melalui media teknologi digital.
Pengalaman selama dua tahun mengajar dari rumah  adalah sangat menantang, karena sebagai guru harus mengenal berbagai macam aplikasi agar dapat mudah memberikan materi kepada siswa. Alhamdulillaah,  hikmah adanya pandemi dengan adanya kebijakan WFH saya dapat mengenal aplikasi yang dapat memudahkan dalam mengajar, meskipun sekarang sudah PTM (Pertemuan Tatap Muka) aplikasi yang saya pelajari  ketika  WFH berguna dalam memberikan materi dan soal-soal ulangan.
Kekurangan dalam mengajar secara daring atau WFH dapat dirasakan ketika tatap muka, siswa kurang memahami pelajaran yang diberikan. Meskipun ada yang menghubungi secara japri namun persentasenya sangat sedikit. Kebanyakan siswa mencari jalan aman dengan mencari jawaban dari internet lalu mengumpulkan tugas tanpa berkeinginan untuk memahami secara mendalam.
Terbukti ketika PTM ini, siswa tingkat lanjut tidak memahami materi dasar yang seharusnya sudah dimengerti sebelumnya, hal ini mengakibatkan guru harus mengulangi materi sebelumnya. Tentu hal ini akan memakan waktu dan target pelajaran tidak tercapai.
Jika saya memilih maka akan memilih PTM bukan WFH,  karena dalam dunia pendidikan guru dan siswa harus bertemu secara tatap muka, ada trasfer ilmu dan karakter baik.  Sedangkan WFH hanya mentransfer ilmu  tidak bisa mentransfer karakter baik.  Karakter baik hubungannya dengan jiwa yang hanya akan diperoleh dari pertemuan guru  yang berakhlak mulia dan siswa yang ikhlas diberikan bimbingan.
 Terima kasih sudah membaca...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H