Tidak mudah menjadi pemimpin dari sebuah negara yang memiliki ribuan pulau dan bahasa, serta jumlah penduduk yang lebih dari 275 juta jiwa, Â memerlukan kepiawaian dalam mengelolanya. Â Kemampuan dalam mengelola negara di seluruh bidang baik politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan dan keamanan, dimaksudkan agar keberlangsungan negara tersebut dapat terus berlanjut hingga mencapai kejayaannya.
Para pemimpin bangsa  terdahulu sudah teruji kemampuannya melalui perjuangan merebut kemerdekaan, persatuan yang erat terjalin karena adanya satu nasib menjadi bangsa yang terjajah. Kematangan dalam merumuskan negara karena adanya tekanan dari bangsa penjajah yang telah bercokol selama ratusan tahun, keinginan bangkit secara ekonomi karena keprihatinan melihat kondisi bangsa yang terpuruk dan miskin. Semua kompetensi yang dimiliki oleh pemimpin terdahulu itu karena adanya proses alamiah sebagai bangsa yang terjajah.
Pada jaman kemerdekaan sekarang, generasi muda harus mencari wadah untuk mengasah kemampuannya dalam suatu organisasi agar dapat menjawab semua tantangan yang semakin berat. Apalagi  di jaman  teknologi digital yang semakin canggih, kaum muda dihadapkan pada dilema yang sangat berat, yaitu antara pengunaan teknologi yang positif dan negatif.
Dengan adanya suatu wadah organisasi yang dapat menampung inspirasi dan mengembangkan kemampuan kaum muda, diharapkan semua karakter baik para pemimpin yang terdahulu dapat diadaptasi dan menjadi contoh dalam mengelola bangsa yang besar ini.
Lembaga sekolah memiliki organisasi yang bernama MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) dan OSIS (organisasi  Siswa Intra Sekolah), dimana kedua organisasi ini memiliki berbagai macam program pengembangan kemampuan siswa.  Ada beberapa seksi yang dibentuk sebagai  pelaksanaan dari visi dan misi yang dimiliki oleh organisasi ini. Setiap kegiatan yang akan dilakukan pada setiap seksi, harus direncanakan terlebih dahulu dan diajukan kepada waka kesiswaan berupa proposal. Pembuatan proposal adalah sarana pembelajaran siswa untuk mengenal arti dari musyawarah dan kerja sama. Diharapkan dengan adanya kegiatan yang positif ini dapat menjadi tempat untuk meraup pengalaman dalam berorganisasi, sehingga mereka akan terbiasa dalam  menyelesaikan masalah.
Selain itu, bimbingan dari kepala sekolah, waka kurikulum dan kesiswaan dalam setiap pelatihan pengembangan kepribadian yang dilakukan secara berkesinambungan, diharapkan dapat mencetak generasi  yang unggul dan dapat memimpin bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H