Mohon tunggu...
lilis herawati
lilis herawati Mohon Tunggu... Guru - guru ( Literasi ilmu dan menambah persahabatan)

Pengalaman adalah guru yang paling baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Amankah Minum Obat Kimia dan Herbal Secara Bersamaan (ObatRumahan)

25 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 25 Desember 2022   20:45 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setiap keluarga memiliki kebiasaaan yang berbeda dalam mengkonsumsi obat-obatan ketika dalam keadaan sakit, baik jenisnya atau cara meminumnya. Dalam tradisi keluarga saya, obat-obatan  yang selalu ada di rumah  berjenis kimia adalah parasetamol untuk penurun panas, sirup obat untuk flu anak-anak dan  sirup untuk obat batuk. 

Jika sakit tidak kunjung berkurang dalam dua hari maka akan langsung dibawa ke dokter untuk mendapatkan obat yang tepat. Petunjuk dari dokter selalu kami perhatikan mengenai jadwal waktu pemberian obat dan dosisnya. Saya dan suami bekerja sama saling membantu agar pemberian obat tepat waktu.

Pemberian obat dari dokter kepada anak-anak biasanya sangat sulit apalagi obat malaria yang sangat pahit. Pengalaman dalam memberikan obat yang sulit adalah ketika anak saya sakit malaria. Panasnya tidak turun-turun akhirnya ketika  dicek terkena virus malaria. Dokter memberi obat malaria yang sangat pahit, bentuknya puyer.  

Pertama cara pemberiannya menggunaakan sendok pakai madu, tapi tetap muntah sampai saya berikan bungkus yang ketiga. Setelah itu saya stop memberinya karena takut over dosis, besoknya pergi ke dokter lagi kemudian diberi obat puyer malaria yang sama untuk menggantikan yang tidak masuk dan dimuntahkan kemarin. Dokter menyarankan minum pakai sirop. Akhirnya saran dokter tersebut saya ikuti dan hasilnya memang obat tersebut masuk ke tubuh anak saya.

Obat yang berjenis herbal yang biasa dikonsumsi di rumah adalah ramuan jahe, serai dan gula batu/gula merah, ramuan kunyit, madu dan telur  serta ramuan kayu manis, daun pandan dan gula batu/gula merah.

Ramuan jahe, serai dan gula batu/gula merah biasanya untuk keluhan masuk angin, pilek dan pegal-pegal, ramuan kunyi, madu dan telur biasanya untuk sakit buang air kecil dan sakit waktu datang haid, ramuan kayu manis, daun pandan dan gula batu/gula merah biasanya diberikan ketika badan capek-capek supaya segar, biasanya ramuan ini diminumnya ditambah bahan lain seperti nata de coco atau selasih, menurut pengalaman kami setelah meminum ini badan terasa nyaman.

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah penggunaan obat kimia dan herbal dapat diberikan bersamaan atau harus berselang waktunya, yang telah dilakukan selama ini adalah dikasih jeda selama 2 jam, tapi itu pun hanya mengira-ngira saja.  Jadi apakah aman jika digunakan bersamaan?

Atas penjelasannya saya ucapkan terima kasih...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun