Mohon tunggu...
lilis herawati
lilis herawati Mohon Tunggu... Guru - guru ( Literasi ilmu dan menambah persahabatan)

Pengalaman adalah guru yang paling baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ungkapkan Isi Hatimu agar Ia Tahu Tentangmu

22 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   07:04 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu malam selepas tahlilan  berkumpulah para bapak di teras rumah seorang warga sambil menikmati kopi yang disajikan tuan rumah. Mereka beradu cerita tentang kehebatan nenek kakeknya di masa lalu sewaktu masih hidup.  Ada yang bercerita tentang bisa mengobati orang, bisa naik gunung tanpa alas kaki, bisa pergi ke hutan sendirian dan lain sebagainya. Tapi ada satu kisah yang sangat menarik bagi seorang bapak yang bernama Pak Adam, yaitu cerita tentang  temannya yang bernama pak Abdul, bahwa ia diwarisi dapat membuka mata batin seseorang, artinya orang yang dibuka mata batinnya dapat melihat dan mendenga sesuatu yang bagi orang lain tidak dapat melihat.

Pak Adam tertarik untuk dibukakan mata batinnya lalu mereka membuat janji untuk dapat melaksanakan hajat pak Adam tersebut. Walhasil keinginan pak adam terkabul dan ia pun bisa melihat dan mendengar sesuatu yang orang lain tidak bisa melihat dan mendengarnya, namun hanya untuk waktu dua hari saja. Hari ketiganya Pak Adam akan normal kembali. 

Hari pertama kemampuannya bisa melihat dan mendengar benda atau makhluk yang jaraknya jauh, seperti gajah dan suaranya, ikan hiu dan suaranya, burung-burung dan suaranya dan lain-lain.  Hari pertama itu pak Adam tidak dapat melakukan aktifitas apa-apa, ia sangat ketakutan, sehingga ia hanya berdiam di dalam rumah.

Hari kedua kemampuanya adalah bisa melihat dan mendengar benda atau makhluk yang ukurannya kecil, sehingga suara semut, cacing, laba-laba, kelabang dan sebagainya bisa dilihat dan didengarnya, sehingga hari kedua itu pun ia tidak melakukan aktifitas apa-apa,  sangat ketakutan juga.

Hari ketiga Pak Abdul datang ke rumah Pak Adam untuk menanyakan keadaannya, bagaimana rasanya bisa melihat dan mendengar benda atau makhluk yang orang lain tidak bisa melihat atau mendengar. Ternyata Pak Adam memilih tidak bisa melihat dan mendengar benda atau makhluk yang orang lain tidak bisa mendengar dan melihatnya, karena sudah merenggut ketenangan dan kebahagiannya. Kecuali ada satu suara yang membuat hatinya sangat bahagia yaitu suara hati istrinya yang selalu mendoakannya  ketika selama dua hari ia merasa ketakutan.  Doa yang dipanjatkan oleh istrinya terdengar jelas olehnya, bahwa keinginannya hanya satu yaitu kesembuhannya seperti sedia kala. Dari peristiwa ini ia baru mengetahui bahwa selama ini istrinya yang tidak romantis itu sangat mencintai dan menyayanginya.

Istri atau suami adalah harta kita, tanpa mereka kita bukan siapa-siapa.  Berlapang dada dengan karakter pasangan yang tidak sesuai dengan keinginan kita.  Ada baiknya rasa cinta itu diungkapkan,  jangan biarkan mereka menebak isi hati kita. 

Terima kasih sudah membaca...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun