Dalamnya kenangan membuat tak kuasa melupakan walau sedetik
Alam lama kabayang, tak terhalang ngalangkang, membuat otak menjadi picik
Lamunan sering menggangu, membayangkan masa lalu, padahal membuat sakit
Ada tanya yang tak terjawab, mengapa terjadi padaku, jeritan suara hingga memekik
Makin kelam walau terus kutanyakan pada hati nurani, masalahnya semakin pelik
Ketika dulu kita bertemu, baru kutahu, kau manfaatkan diriku yang lemah ini
Entahlah, tujuanmu dulu apa, aku tak pernah tahu, hingga kau tak punya hati
Namun, setelah berpuluh tahun lamanya, barulah kutahu, kau menyesal sendiri
Alasanmu kini ingin cinta lama bersemi Kembali, tak mungkin kau tlah menyakiti
Nanti kayak dulu lagi, bertemu dan menyakiti lagi, aku merasakan, aku yang tersakiti
Gagalnya merajut kisah cinta bersamamu, bukan keinginanku, tapi niatmu di hati