Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Umroh (12)

5 Januari 2023   06:00 Diperbarui: 5 Januari 2023   06:11 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Di Masjid Quba

Senin, 19 Desember 2022, setelah salat subuh dan sarapan, sekitar pukul 08.00 WAS, rombongan sudah menaiki bis yang disiapkan PT Inayah Haromain untuk bercitytour ke Masjid Quba, Perkebunan kurma, Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, dan Masjid Sab'ah.

Kegiatan ini dimulai dengan keluar dari lingkungan hotel, belok kea rah kanan, beberapa meter kemudian belok kiri ke arah jalan raya.  Kemudian melaju terus kea rah Barat menurut saya, karena di sebelah kanannya adalah Masjid Nabawi.

Beberapa kilometer sudah terlewati, kemudian kami diberi informasi kalau di sebelah kiri terdapat masjid yang biasa menjadi tujuan Jemaah yang beribadah di Kota Madinah. Namanya Masjid Quba. Menurut penjelasan tourleader, Masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun 1 Hijriyah di Quba. Ia memiliki pesona keindahan dan nilai sejarah yang penting dalam Tarikh Islam sehingga menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Masjid tersebit menjadi titik awal sejarah kemasjidan dalam Islam. Ia berada di tepi Kota Madinah di Kawasan perkampungan yang dinamai Quba, lebih kurang 5 km di arah selatan Masjid Nabawi.

Di masjid ini kami rombongan dengan dibimbing muthawwif dan tourleader, melaksanakan ibadah yang menurut penjelasannya bahwa ibadah di Masjid Quba, pahalanya sama dengan orang yang melaksanakan umroh. MasyaAllah tabarakallah, beruntung sekali sipa pun yang bisa melaksanakan ibadah di masjid ini.

Kami kelompok perempuan diarahkan ke bagian kiri dari tempat parkir bis, kemudian berjalan di sebelah masjid menuju ke pintu masuk dari bagian belakang, lanjut menuju tempat wudhu terlebih dahulu, karena banyak di antara kami yang memang sudah batal wudhu. Dari situ barulah kami masuk ke dalam masjid. Oleh laskar kami diarahkan ke lantai atas khusus Jemaah kelompok atau rombongan. Karena mungkin melihat kami menggunakan seragam, jadi laskar tahu kalau kami rombongan. Sementara yang perorangan, disilakan masuk langsung di bagian lantai bawah.

Di dalam kesempatan itu, kami melaksanakan salat sunnah tahiyatul masjid, dhuha, dan salat sunnah mutlak. Semua salatnya dua rakaat. Tambahan untuk salat sunnah dhuha dipersilakan kepada masing-masing Jemaah. Selesai salat, kami turun melewati jalan menurun tanpa tangga, seperti perosotan. Setelah sampai di pintu yang ada laskarnya, kami mengambil jalan ke sebelah kanan, agar tidak bertabrakan dengan Jemaah yang masuk ke masjid. Dan ternyata jalan itu ketemunya dengan jalan tadi yang kami gunakan sewaktu menuju masuk ke masjid. Hanya saja, kalau menuju masuk itu jalannya ada di bawah, sedangkan yang menuju pulang atau yang keluar dari masjid ada di bagian atas. Terhalang dengan pagar penyekat, dan memang kondisi jalannya ada yang tinggi dan rendah. Mungkin dikondisikan seperti itu karena mengikuti kontur tanah atau kondisi karataan tanah.

Setelah dari Masjid Quba kami melanjutkan perjalanan menuju perkebunan kurma. Di sana kebetulan perkebunan kurma sedang tidak berbuah, hanya saja ada toko yang persedian kurmanya banyak. Macam-macam kurma ada di sana, dengan harga yang beragam tentunya. Umum ada murah ada juga yang mahal tergantung jenis kurmanya. Misalnya kurma ajwa. Harganya memang terkenal mahal. Karena kurma itu termasuk kurma kesukaan Nabi Muhammad SAW. Maka, kurma ajwa dikenal juga dengan sebutan kurma Nabi.  

Dari beberapa orang Jemaah sibuk memilih dan bahkan ada juga yang ngeborong kurma ajwa. Mungkin kepengen kalau oleh-oleh yang dibawa asli dari tanah suci. Selain itu, memang kalau di Indonesia harga kurma ajwa sudah lebih mahal. Selesai belanja-belanja, kami melanjutkan perjalanan ke Jabal Uhud atau Gunung Uhud.

Jabal Uhud adalah merupakan sebuah gunung yang bersejarah. Menurut penjelasan tourlesder, jabal Uhud adalah gunung yang dijanjikan kelak akan ada di surga. "Jika ingin melihat gunung yang terdapat di surga, maka ziarahlah ke Gunung Uhud. Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Gunung Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surga'," Demikian hadis yang diriwayatkan HR. Bukhori.

Dokpri: Gunung Uhud
Dokpri: Gunung Uhud

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun