Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Umroh (2)

26 Desember 2022   07:45 Diperbarui: 26 Desember 2022   07:44 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru tahu kalau melakukan salat sunah safar dua rakaat itu bukan hanya di kegiatan keagamaan seperti haji atau umroh saja. Tapi menurut penjelasan Ustadz Abi Rojak, Pembimbing Umroh kami, ternyata ketika kita mau melakukan perjalanan pulang kampung pun, sebaiknya melakukan salat sunah safar.  

Maka dari itu sebelum berangkat menuju tempat ibadah umroh kemarin, rombongan kami diharuskan melakukan kegiatan pembersihan diri, dari mulai mandi, memakai wangi-wangian, kemudian melakukan salat sunah safar dua rakaat. Insya Allah setelah tahu, kalau pulang kampung, sebelum berangkat saya akan melaksanakan salat sunah safar. Insya Allah, Allah akan selalu melindungi dan menyelamatkan kita.

Pengalaman baru lainnya, di pesawat yang belum waktunya landing, sementara waktu salat sudah tiba, tanpa punya wudu, kita tetap harus melakukan salat wajib, maka salat yang dilakukan merupakan salat Menghormati waktu. 

Kami rombongan melakukan salat Menghormati waktu adalah waktu salat subuh. Karena salat subuh waktunya pukul 05.30 WAS, sementara pesawat landing pukul 6.30 WAS, sudah lewat 1 jam dari waktunya subuh. Dan juga dimungkinkan tidak tepat melakukan salat subuh setelah turun dari pesawat. 

Kegiatan setelah turun dari pesawat kami berjalan jauh menuju tempat imigrasi di Jeddah. Dan yang diproses juga bukan hanya dari rombongan kami saja, tapi juga orang lain yang sama-sama akan masuh Jeddah. Padat di tempat imigrasi tersebut, antreannya Panjang, walaupun ada enam pos pemeriksa dengan masing masing dua petugas. Maka kemungkinan telat salat subuhnya.

Salat di Mekkah maupun Madinah, setelah bacaanAl Fatihah selalu dialnjutkan dengan bacaan surat-surat panjang terutama pada salat subuh, maghrib, dan isya. Selalin itu juga pada kegiatan ruku dan sujud selalu lama, itungan dengan cara bacaan saya sebanyak tujuh sampai sembilan kali. (dengan bacaan subhana robbiyal 'azhim wa bi hamdih dan subhana robbiyal a'laa wa bi hamdih). Terasa salat kita lebih khusyu.

Ternyata setelah saya googling, ada beberapa tambahan bacaan yang selama ini saya tidah tahu. Kemungkinan yang dibaca imam waktu di Mekkah atau Madinah adalah seperti ini:

Bacaan pada ruku kenapa menjadi Panjang atau lama:  Berdasarkan hadis dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha tentang doa ruku, ia berkata,"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memperbanyak membaca Ketika ruku dan sujud bacaan: "Subhanakallahumma Robbanaa wa bihamdika, allahummaghfir-lii."(HR.Bukhari, dan Muslim)

Bacaan doa ruku dan sujud lain yang bisa dibaca yaitu, "Subbuhun Qudduus, Robbul malaa-ikati war ruuh." (HR. Muslim)

Bacaan sujud lainnya dari Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, yang berkata bahwa ketika sujud Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca,"Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi khalaqahu, wa shawwarahu, wa syaqqa sam'ahu, wa basharahu. Tabarakallahu ahsanul khooliqiin." (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Ketika sujudnya, "Allahummagh-fir lii dzambii kullahu, diqqohu wa jillahu, wa awwalahu wa aakhirrohu, wa 'alaaniyatahu wa sirrohu." (HR. Muslim)

Selalin bacaan surat Panjang dan ruku sujud yang khusyu, juga diakhir salat wajib, imam mengumumkan dengan kalimat ajakan salat untuk melakukan salat ghaib atau salat jenazah yang jenazahnya tidak ada dihadapan kita.

Tata cara salat ghaib adalah:

  • Niat
  • Takbir pertama yang dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah
  • Takbir kedua yang dilanjutkan dengan membaca sholawat Nabi
  • (Allaohumma sholli alaa Muhammad wa alaa aali Muhammad, kamaa shollaita ala ibroohim wa ala aali ibroohim, wa baarik ala Muhammad wa ala aali Muhammad, kamaa barokta ala ibroohim wa ala aali ibroohim, inaka hamidum majiid)
  • Takbir ketiga yang dilanjutkan dengan membaca do'a untuk mayit
  • (allaahummaghfir la-hu warhamhu waafi-hi wafu'an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan  min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari)
  • Takbir keempat yang dilanjutkan dengan do'a untuk keluarga yang ditinggal mayit.
  • (Allahumma la tahrim naa ajrahu walaa taftinnaa ba'dahu wagfirlanaa walahu waliikhaninalladzina sabaquuna biliimaan walaa taj'al fii quluubina ghillallilladzina aamanuu robbanaa innaka rouufurrohiim)

Ketika hendak melaksanakan salat jenazah setelah salat wajib, terkadang kita tidak memiliki cukup waktu untuk melaksanakan terlebih dahulu salat sunah ba'diyah. Maka banyak jamaah yang terbiasa melakukan salat sunah ba'diyah, tidak dapat mengikuti salat ghaib tersebut. Akhirnya setelah tahu, sehabis salat wajib, lanjut salat jenazah, strategi kita ubah. Selesai salat wajib tanpa doa panjang lanjut salat sunah ba'diyah. Barulah kita dapat mengikuti salat jenazah. Biar kita dapat semuanya. Akan tetapi ada juga jamaah yang salat sunah ba'diyahnya setelah salat jenazah. Kemudian sambung doa lain-lain sesuai kenutuhannya masing-masing. Barulah jamaah membubarkan diri.

Itulah pembelajaran yang didapat dari pengalaman umroh, hanya dengan izin Allah kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Insya Allah bisa. Aamiin YRA.

https://www.merdeka.com/jabar/bacaan-doa-ruku-dan-sujud-lengkap-dengan-latin-beserta-artinya-kln.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun