Mohon tunggu...
Lilis Edah Jubaedah
Lilis Edah Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Cilegon

Saya Lilis Edah Jubaedah, Lahir di Purwakarta, 26 Agustus 1965. Pekerjaan saya Guru di SMPN 1 Cilegon. Hobby saya menulis, walapun belum mahir. Konten yang saya sering tulis apa saja yang berhubungan dengan rasa kekhawatiran diri terhadap lingkungan sekitar. Jenis tulisannya ada puisi, cerpen, opini, esai, atau apa saja yg menurut saya cocok dengan kontennya. Tapi hanya sekadar menulis saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa LSM Itu?

3 November 2022   14:25 Diperbarui: 3 November 2022   14:31 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa LSM mengandalkan terutama pada sukarelawan, sementara yang lain mendukung staf yang dibayar. The word bank mengidentifikasi dua kelompok besar LSM: 1. LSM operasional, yang focus pada desain dan implementasi proyek-proyek pembangunan, 2. LSM advokasi, yang membela atau mempromosikan tujuan tertentu dan berusaha memengaruhi kebijakan publik.  

Tujuan LSM, menurut John Clark memaparkan karakteristik LSM ditinjau dari pelaksanaan tujuannya adalah sebagai berikut:

  • Melayani kelompok miskin marjinal,
  • Mendorong dibukanya partisipasi bagi masyarakat dalam proses pelaksanaan kebijakan,
  • Mengembangkan inovasi-inovasi yang bermanfaat dan memecahkan masalah. Terkadang inovasi ini melahirkan konsep tandingan bagi kebijakan pemerintah,
  • Program yang dilaksanakan adalah skala kecil agar mudah dipantau dan terukur pencapaiannya serta tepat sasaran,
  • Memiliki komitmen staf yang tinggi karena secara luas memberi andil nilai dan keyakinan tentang misi perubahan sosial.

Berbeda dengan Clark, Abidin dan Rukmini juga memberikan pendapat yang lebih sederhana mengenai karekteristik LSM, yakni:

  • LSM adalah Lembaga non pemerintah dan tidak birokrasi,
  • LSM berdiri atas asas sukarela,
  • LSM berbeda dengan Lembaga usaha. Kegiatannya tidak berorientasi pada keuntungan (nirlaba),
  • LSM bekerja untuk melayani masyarakat umum, bukan anggota atau aktivisnya sendiri.

Menurut Bastian yang merangkum pendapatnya Ismail Hadad mengenai peran LSM berdasarkan fungsinya sebagai beriku:

  • Fungsi LSM berperan memberikan motivasi, menggali potensi, menumbuhkan, serta mengembangkan kesadaran masyarakat mengenai masalah-masalah yang dihadapi diri maupun lingkungannya;
  • Fungsi LSM juga berperan sebagai komunikator yang mengamati, merekam, serta menyalurkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat agar dijadikan acuan dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan program pembangunan serta mengawasi proses pelaksanaan kebijakan maupun program pembangunan masyarakat sekaligus memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang program pembangunan dengan Bahasa yang mudah dipahami masyarakat dan membangun hubungan kerja sama antar LSM yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama;
  • Sebagai dinamisator yang mengemabangkan berbagai strategi dan inovasi dan pengelolaan organisasi yang belum familiar di lingkungan masyarakat;
  • Berperan sebagai fasilitator, yakni memberikan berbagai bantuan teknis dalam pelaksanaan program seperti penyediaan dana, modal kerja, peralatan, dan sebagainya yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Bagaimana dengan LSM didanai? Sebagai organisasi nirlaba, LSM mengandalkan berbagai sumber pendanaan, yang meliputi:

  • Iuran keanggotaan
  • Sumbangan pribadi
  • Penjualan barang dan jasa
  • Hibah

Terlepas dari independent mereka dari pemerintah, beberapa LSM sangat bergantung pada pendanaan pemerintah. Beberapa LSM besar mungkin memiliki anggaran dalam jutaan atau miliaran dollar. Namun sebaliknya, LSM yang baru berdiri akan memiliki dana yang sangat minim sekali.

Berdasarkan uraian di atas, harusnya mereka bekerja sesuai dengan tujuan didirikannya organisasi yang mereka sepakati. Karena LSM itu memilih bekerja dengan tujuan mulia. Yaitu melayani kelompok miskin marjinal pada dasarnya. Apabila masyarakat memiliki masalah yang tidak bisa diselesaikan secara pribadi, maka LSM turun tangan membantu menyelesaikan masalah masyarakat tersebut dengan tanpa pamrih. 

LSM dalam bekerja harus selalu berupaya melakukan pendekatan komunikatif sehingga pelayanan dapat dilaksanakan dengan baik. Jangan menjuds terlebih dulu. Atau membawa aduan secara sepihak dengan menghakimi pihak yang lainnya. Sebaiknya dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kelompok miskin marjinal, pendekatan komunikasi tersebut dijalankan dengan baik sehingga bahan aduan yang akan diselesaikan mudah dapat solusi karena data yang dikumpulkan dari kedua belah pihak. 

Menentukan siapa yang salah atau yang benar akan mudah. Mengapa demikian LSM selama ini kedengarannya negatif di mata sebagian masyarakat. Hal ini disebabkan LSM terkadang berat sebelah. Kalau data kebenarannya ada, maka narasumber yang mengadukan juga harus dihadirkan agar mendapatkan solusi terbaik. Semoga ke depannya baik LSM maupun yang selalu menjadi sasaran LSM dapat memahami dengan baik siapa itu LSM dan apa tujuan serta fungsinya di masyarakat agar tidak terjebak dengan cara-cara yang kurang terpuji.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun