Model dalam teori belajar sosial Bandura adalah individu yang perilakunya diamati dan ditiru oleh orang lain. Model bisa berupa orang tua, guru, teman sebaya, atau tokoh publik. Perilaku model yang diamati akan mempengaruhi perilaku individu yang mengamati, terutama jika model tersebut dianggap sebagai sumber yang kredibel atau memiliki status yang lebih tinggi. Bandura juga membagi jenis model menjadi dua, yaitu model langsung (yang kita amati secara langsung) dan model simbolik (yang kita amati melalui media atau representasi lainnya).
5. Aplikasi Teori Belajar Sosial Bandura
Teori belajar sosial Albert Bandura memiliki penerapan yang luas dalam berbagai bidang, terutama dalam pendidikan dan psikoterapi. Dalam pendidikan, teori ini digunakan untuk mengembangkan metode pengajaran yang melibatkan model, di mana guru bertindak sebagai model perilaku positif yang dapat ditiru oleh siswa. Melalui pengamatan, siswa dapat belajar keterampilan baru, serta mengembangkan sikap dan perilaku yang diinginkan.
Selain itu, teori Bandura juga digunakan dalam konteks perubahan perilaku, misalnya dalam kampanye kesehatan masyarakat. Misalnya, individu dapat belajar untuk mengubah perilaku merokok dengan mengamati orang lain yang berhenti merokok dan melihat manfaat yang mereka dapatkan, seperti peningkatan kesehatan atau penghematan biaya.
Dalam konteks psikoterapi, Bandura mengembangkan konsep terapi pembelajaran sosial yang memanfaatkan pengamatan dan peniruan untuk membantu individu mengubah perilaku mereka. Terapi ini melibatkan klien dalam mengamati model-model perilaku yang lebih adaptif, sehingga mereka dapat menirunya dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Teori Belajar Sosial Albert Bandura memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bagaimana manusia belajar dari lingkungan sosial mereka. Dengan menekankan pentingnya observasi, peniruan, dan proses kognitif, teori ini memperkenalkan cara baru dalam memahami pembelajaran yang tidak hanya bergantung pada pengalaman langsung, tetapi juga pada pengaruh model dan konsekuensi yang mereka alami. Konsep efikasi diri dan pentingnya motivasi internal juga menjadi landasan penting dalam teori ini. Penerapan teori ini dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan psikoterapi, menunjukkan betapa relevannya teori ini dalam kehidupan sehari-hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI