Mohon tunggu...
Lilis Andarwati
Lilis Andarwati Mohon Tunggu... Guru - Lifelong learning by teaching students.

Siapa yang berbuat baik maka akan mendapatkan kebaikan itu dan siapa yang berbuat buruk maka akan mendapatkan keburukan itu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menunda Menikah bagi Perempuan yang Masih Kuliah

19 Februari 2024   10:36 Diperbarui: 19 Februari 2024   11:12 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Ilustrasi Pernikahan Muslim (png.tree)

Kita semua faham bahwa, ruang untuk berkontribusi dalam membangun negeri adalah milik semua. Hal ini akan sangat esensial bagi kemajuan Indonesia, karena perempuan mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia. Maka kemajuan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan, akan menentukan pula kemajuan Indonesia. Maka kemajuan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan, akan menentukan pula kemajuan Indonesia. 

Berawal dari sini, teruntuk perempuan-perempuan Indonesia yang masih dalam jenjang kuliah terkhusus Sarjana (S-1) agar menunda nikah demi terwujudnya Bangsa yang maju. 

Staf Ahli Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Bidang Sosial, Min Usihen mengatakan perempuan yang ikut terlibat aktif dalam perjuangan dan pergerakan, adalah inspirasi bagi kita semua.

"Para perempuan ini telah mampu berperan mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih baik. Ikut mencipta, membentuk sejarah, dan peradaban manusia ke arah yang lebih bertata nilai, berkeadilan, dan humanis dalam tatanan politik, ekonomi, sosial, budaya, bahkan teologi,"ujarnya saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 tahun 2022.

Jadi bagi perempuan untuk menunda menikah disaat kuliah jenjang sarjana (S-1) itu penting sekali untuk kemajuan bangsa dan kedewasaan dalam berumahtangga. Dalam kehidupan berumahtangga tidak hanya diperlukan cinta, canda tawa dan manja saja. Melainkan sikap kedewasaan antar pasangan suami isteri yang lebih mendominan didalamnya. Ilmu yang banyak dan wawasan yang luas serta iman yang tebal. 

Sebab itu semua merupakan modal utama menjadi isteri sholihah.  isteri yang solihah adalah isteri yang membuat hati suami selalu senang kala dipandang, mentaati jika diperintah kebaikan oleh suami dan bisa menjaga diri dan harta benda suaminya. Inilah yang nantinya akan mewujudkan rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah. 

Berdasarkan Qs Ar-Rum ayat 21.

"Sakinah dimaknai tenteram sedangkan mawaddah bermakna kasih yang ditandai adanya rasa cinta yang diwujudkan mau saling memberi. Sementara warohmah bermakna sayang yang berwujud mau saling menerima kekurangan masing-masing".

Dokpri Lilis Andarwati
Dokpri Lilis Andarwati

Ini terwujud jika seorang perempuan sudah mumpuni ilmunya dalam segala bidang terkhusus bidang agamanya. Ilmu sosial dan kematangan dalam berfikir serta kebijakan dalam mengambil sikap. Jika semua itu sudah ada dalam diri Anda wahai Perempuan. Maka segeralah untuk menikah, jangan ditunda-tunda. Jikalau ilmu itu belum Anda kuasai wahai Perempuan Indonesia, tunda dulu nikahmu setelah lulus Sarjana (S-1). Sekian terima kasih, dari saya Lilis Andarwati, M.Pd. yang dulu saya nikah di usia 21 tahun masih duduk di bangku kuliah S-1 semester 6 di tahun 2008 bulan Mei. Sekarang alhamdulillah dikaruniai 4 anak. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun