Mohon tunggu...
Lilis Andarwati
Lilis Andarwati Mohon Tunggu... Guru - Lifelong learning by teaching students.

Siapa yang berbuat baik maka akan mendapatkan kebaikan itu dan siapa yang berbuat buruk maka akan mendapatkan keburukan itu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa sih Pengaruh Pasca Tahun Toleransi

28 Desember 2022   21:10 Diperbarui: 30 Desember 2022   18:17 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebentar lagi Tahun 2022 ini berakhir dimana tahun 2022 merupakan tahun toleransi. Hemat kata Toleransi  adalah rasa kesetiakawanan, rasa persaudaraan, rasa saling menghargai. 

Tak lama lagi kita mengenang peristiwa-peristiwa di Tahun Toleransi ini. Dibalik kenangan tentu terdapat adanya pengaruh terhadap Tahun Toleransi ini. Kita bersyukur memiliki seorang Yaqut Cholil Qoumas yang memiliki kepedulian yang luar biasa besar terhadap visi persaudaraan ini. 

Sejak ditunjuk menjadi Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Desember 2020, Gusmen (panggilan akrab Yaqut) tampil dengan ikhtiar membangun Kementerian Agama baru. 

Salah satu tekadnya, mewujudkan visi persaudaraan: Persaudaraan seumat, persaudaraan antar umat, persaudaraan kebangsaan dan persaudaraan kemanusiaan (Pidato perdana Gusmen pada HAB 3 Januari 2021). 

Gus Men sepertinya menyadari betul bahwa ancaman yang paling melumpuhkan umat beragama, adalah ketika kita tidak lagi berani keluar dari diri sendiri, dari kepentingan atau dari ketersinggungan dan rasa sakit hati ini.

Tantangan bangsa Indonesia ke depan jelas kian kompleks dan tak ringan lagi. Agenda besar politik yang tak lama lagi kita jalani bersama saatnya kita beraksi agar terhindar dari praktik kecurangan, nepotisme, polarisasi, dan berbagai ketegangan yang bisa mengoyak persatuan bangsa.

Mengutip tulisan Gusmen pada kolom Artikel Kemenag RI, 24-12-2022 bahwa 

"Natal tahun ini yang mengusung tema "Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain" menjadi momentum tepat untuk meneguhkan tekad bersama menjadi bangsa yang kuat. Bangsa yang taat beragama sekaligus mampu mempraktikkan kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."

Kita tahu bahwasanya seluruh agama mengajarkan kebaikan. Jikalau pemeluk agama bertindak diluar kebaikan yang sudah diajarkan Agama. Sudah tentulah ego diri sendiri yang dikedepankan. 

Walaupun nampaknya adalah berupa golongan, namun sejatinya tidak. Inilah yang menjadi penyakit persaudaraan bagi warga Indonesia akhir-akhir ini. Menjelang tahun politik ini marilah kita bersama-sama menguatkan barisan bersatu untuk kemajuan Bangsa. 

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, menebarkan rasa kasih sayang dan perdamaian, serta belajar mengobati sakit hati dalam diri kita sendiri. Salam persaudaraan sebangsa dan setanah air. Semoga Tuhan selalu memberkati semua dalam kebenaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun