Mohon tunggu...
lilis yuliati
lilis yuliati Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Jember

The possession of knowledge does not kill the sense of wonder and mystery. There is always more mystery.” — Anaïs Nin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digital Marketing UMKM Mimi Bolen & Cake Kelurahan Gebang, Jember

13 Desember 2022   16:24 Diperbarui: 13 Desember 2022   16:53 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sektor UMKM merupakan sektor yang memiliki potensi sebagai pendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi UKM, saat ini mencapai 64,2 juta dan pada tahun 2020 telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 60,51% atau senilai Rp9.580 Triliun dengan kemampuan menyerap 96,92% dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi. 

Berbagai UMKM banyak bermunculan saat pandemi covid-19 karena banyak tenaga kerja yang dirumahkan dan banyak juga karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja yang disebabkan banyak perusahaan yang mengalami kerugian yang terpaksa harus mengurangi jumlah karyawan. kondisi tersebut menguatkan niat bagi mereka untuk mencari pendapatan dengan membuat usaha sendiri seperti industri rumahan dengan dalih mampu mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Musim pandemi mengharuskan aktivitas dilakukan dirumah atau adanya pembatasan sosial untuk memutuskan rantai penyebaran virus. Adanya himbauan tersebut membuat para UMKM mengalami dalam mencapai target-target  penjualan yang harus dicapai. Dengan demikian potensi ekonomi digital menjadi pendukung perkembangan UMKM. Pengembangan ekonomi digital diharapkan dapat diciptakan banyak terobosan dan inovasi yang mampu menjangkau dan melibatkan semua sektor dan pelaku/penggerak perekonomian nasional, termasuk UMKM.

Berbagai upaya dilakukan oleh para akademisi termasuk mahasiswa KKN Universitas Jember dalam kegiatan KKN Back To Village 3. Salah satu mahasiswa KKN memilih objek pengabdian di owner Mimi Bolen & Cake yaitu ibu Aulia Izza yang bertempat tinggal di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. 

Hasil dari survei lapangan ditemukan permasalahan terkait pemasaran produk. Dengan demikian peserta KKN yang dibimbing oleh Dr. Lilis Yuliati, S.E., M.Si, CPHCM yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, melakukan pelatihan kepada mitra sasaran yaitu pemilik UMKM Mimi Bolen & Cake dan dilaksanakan secara luring dengan dua kali pertemuan.

Pelaksanaan program pengabdian diawali dengan identifikasi permasalahan pada UMKM Mimi Bolen & Cake. Hasil identifikasi permasalahan yaitu pendapatan keluarga yang masih kurang untuk menghidupi anggota keluarga dan dampak negatif dari pandemi covid-19. Permasalahan yang dihadapi oleh sasaran yaitu Ibu Siti Aulia Izza yaitu profit dari penjualan yang jauh diharapkan akibat Kurangnya ilmu terkait pemasaran digital atau yang biasa kita sebut Digital Marketing. Pemasaran yang dilakukan sebelumnya hanya dari mulut ke mulut, alhasil jumlah pelanggan yang order hanya meningkat 10% dari jumlah orderan yang masuk setiap Open Order.

Berdiskusi Bersama Ibu Siti Aulia Izza Terkait Permasalahan Mimi Bolen & Cake. Dokpri
Berdiskusi Bersama Ibu Siti Aulia Izza Terkait Permasalahan Mimi Bolen & Cake. Dokpri

Peserta KKN melakukan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM Mimi Bolen & Cake dengan pelatihan Pelatihan Digital Marketing & Branding Produk guna meningkatkan penjualan. Salah satu media sosial yang digunakan untuk pemasaran yaitu Instagram merupakan salah satu media sosial yang memiliki traffic yang tinggi dan penggunanya rata-rata di range umur 17-50, sesuai dengan target konsumen dari Mimi Bolen & Cake. Pemasaran yang dimaksud adalah berupa foto dan video yang diupload di akun instagram UMKM Mimi Bolen & Cake yang mampu menarik minat beli.

 Pelatihan Digital Marketing & Branding Produk. Dokpri
 Pelatihan Digital Marketing & Branding Produk. Dokpri

Pelatihan dan pendampingan untuk pembuatan brand pada produk Mimi Bolen & Cake juga dilakukan dengan tujuan masyarakat lebih mengenal produk tersebut yang memiliki ciri khas dengan logo ataupun merk yang ada. Re-Branding yang dilakukan adalah mengubah logo yang sebelumnya hanya sekedar tulisan dan tidak memiliki ciri khas menjadi lebih eye catching atau menarik dilihat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun