Mohon tunggu...
liz nury
liz nury Mohon Tunggu... -

hidup adalah pilihan..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sabar Membawa Nikmat

29 April 2014   22:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:03 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

SABAR MEMBAWA NIKMAT

Oleh : Lilisnuriyatus@yahoo.co.id

Manusia diciptakan oleh Allah semata untuk beribadah kepada-Nya. Agama Islam mengajarkan yang bernilai pahala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Oleh karena itu Agama Islam tidak ada paksaan untuk beribadah. Begitu pula dengan sabar, sabar adalah pekerjaan ibadah yang luar biasa yang dapat dilakukan oleh manusia. Terkadang manusia itu sendiri mengetahui pekerjaan haram tapi masih banyak melakukannya seperti halnya membuka aurat. Diantaranya sabar dalam pekerjaan makolah mengatakan “Barang siapa yang sungguh-sungguh bersabar atas ujian-Ku (kata Allah) akan Aku berikan anugerah-Ku.”

Pada kesempatan ini penulis menceritakan, Ada seorang keluarga yang sederhana dia seorang wanita yang terbesar di keluarga itu. Semenjak kecil dia sangat rajin dan giat belajar. Ketika pelajaran itu dia tidak bisa lakukan, dia terus berusaha dengan sabar dan rajin menghafal. Dia selalu raih juara kelas mulai dari tingkat SD sampai tingkat SMA.

Sebelum berangkat sekolah, dia selalu menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya, Ketika itu saudara-saudaranya sama pergi untuk sekolah kecuali yang bungsu. Sekalipun itu ia selalu semangat membantu ibunya untuk bekerja. Ketika dia berangkat ke sekolah dia tidak menerima uang jajan sepeser pun karena tidak ada uang dari orang tua nya. Orang tua nya hanya bekerja petani kecil walaupun demikian, orang tua dan anak-anak nya itu semangat untuk belajar, karena dorongan orang tua yang kuat walau hidupnya kurang berkecukupan.

Setelah pergi jauh berjalan kaki pergi ke sekolah dia tidak menghiraukan lapar dan haus. Setelah pulang sekolah walaupun hanya ada nasi tidak ada teman untuk makan. Dengan kesobaran yang kuat dia makan seadanya. Setelah itu dia beristirahat sebentar langsung bekerja mencuci pakaian saudara-saudara (laki-laki) nya. Setiap hari semua itu yang dilakukannya. Hidup keluarganya sangat memprihatinkan dengan satu modal ke sabaran yang kuat dan tidak pernah mengeluh dan putus asa apapun yang menimpa keluarganya.

Akhirnya keluarga itu bahagia dan Allah melimpahkan rizki-Nya melalui keberhasilan yang telah tercapai.

Dapat kita simpulkan bahwa sabar adalah ujian yang Allah berikan kepada kita, namun manusia sulit untuk melaksanakannya. Karena sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar. Sebenarnya bersabar adalah kodrat manusia. Dan ujian Allah yang berikan baik dan buruk tehadap manusia sama saja. Cara yang dilakukan itu teratasi atau tidak nya. Manusia dihadapan Allah sama saja hanya saja yang membedakan adalah ketaqwaan nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun