Mohon tunggu...
Lilis Hidayah
Lilis Hidayah Mohon Tunggu... -

Sedang Menempuh Pendidikan Di STAIN Curup, mengambil Program Studi Komunikasi & Penyiaran Islam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Abal-abal

26 November 2014   12:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak rindu

Dengan riuhnya dentingan hujan dipagi ini

Bersama dengan itu pula,

Setitik mutiara bening muncul dari sudut kelopak matanya yang redup

Niat hati yang belum tersampaikan

Membuatnya kembali sedikit memurungkan diri

Kerinduan akan pahlawan-pahlawan dalam hidupnya yang tak terbendung lagi

Membuatnya bersemangat untuk menyambangi keberadaan beliau

Namun apalah daya,,,

Ia hanya mampu berniat dan berencana...

Realitanya, Dia-lah yang menentukannya

Mungkinkah ia kan dikirimkan kekuatan untuk kembali membendung luapan rindu itu ?

Entahlah.................

Dengan segala emosi yang menyeruak dan bercampur dalam dada

Hanya tirta mutiara kecil nan beninglah yang mampu memaknainya

Dengan seluruh kelemahan dan ketundukan pada-Nya

Istighfarlah uang menjadi penenangnya

Mutiara-mutiara itu berjatuhan

bak berlomba dengan rintik hujan dibalik jendela yang kusam itu

Rasa hati tak menentu

Tatkala handpone ditangannya tak kunjung berdering

Ada apakag gerangan ???

Tak biasanya seperti itu...

Tiapkali ia berkabar, bahwa ia kan kembali pulang

Pasti ada balasan dari seberang sana..

Namun tidak sama sekali untuk kali ini...

Memuat hatinya makin pilu

Akankah rindu ini terbebaskan ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun