Mohon tunggu...
Lilis mutiara
Lilis mutiara Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya hobi bermain volli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan dalam perkembangan sosial emosional

18 Januari 2025   09:11 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:11 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan dalam perkembangan sosial emosional merujuk pada kesulitan yang dihadapi individu, terutama anak-anak, dalam membentuk keterampilan sosial dan mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat dan adaptif. Perkembangan sosial emosional mencakup kemampuan untuk memahami dan mengelola perasaan diri sendiri, berinteraksi dengan orang lain, serta mengembangkan hubungan yang sehat dan positif. Ketika individu mengalami gangguan dalam aspek ini, hal tersebut dapat menghambat mereka dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain, beradaptasi dengan lingkungan sosial, dan mengelola perasaan atau emosi mereka dalam situasi yang berbeda.

1. Faktor-faktor Penyebab Gangguan Perkembangan Sosial Emosional

Gangguan sosial emosional dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal mencakup masalah biologis atau genetik yang mempengaruhi perkembangan otak dan fungsi emosional. Misalnya, kelainan dalam sistem saraf pusat atau ketidakseimbangan kimia otak dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam mengelola emosi atau berinteraksi dengan orang lain. Faktor genetik juga dapat memainkan peran, karena beberapa gangguan sosial emosional, seperti gangguan kecemasan atau gangguan mood, sering ditemukan dalam keluarga tertentu.

Faktor eksternal, seperti lingkungan keluarga yang tidak stabil, pengalaman traumatis, atau kekerasan, juga dapat berkontribusi pada gangguan dalam perkembangan sosial emosional. Misalnya, anak yang tumbuh dalam keluarga dengan kekerasan fisik atau verbal mungkin merasa cemas, terisolasi, atau kesulitan dalam membangun kepercayaan dengan orang lain. Pengalaman traumatik pada masa kecil, seperti kehilangan orang tua atau mengalami pelecehan, dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan sosial dan emosional mereka.

2. Jenis-Jenis Gangguan Sosial Emosional

Beberapa gangguan sosial emosional yang umum ditemukan pada anak-anak dan remaja meliputi:

Gangguan Kecemasan: Anak-anak dengan gangguan kecemasan sering merasa takut atau cemas dalam situasi sosial atau bahkan dalam menghadapi tugas sehari-hari. Mereka mungkin menghindari pertemuan sosial atau merasa sangat cemas saat berinteraksi dengan orang lain.

Depresi: Gangguan depresi dapat menyebabkan individu merasa terisolasi, putus asa, dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati. Pada anak-anak dan remaja, depresi sering kali muncul dengan perubahan suasana hati yang drastis, kesulitan berkonsentrasi, atau bahkan masalah dalam hubungan sosial mereka.

Gangguan Perilaku: Gangguan perilaku, seperti gangguan oposisi, gangguan perlawanan atau gangguan perilaku antisosial, melibatkan kesulitan dalam mengikuti aturan sosial dan mengelola perilaku agresif atau impulsif. Anak dengan gangguan perilaku mungkin sering terlibat dalam konflik dengan teman sebaya atau otoritas.

Autisme Spektrum: Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme sering mengalami kesulitan dalam interaksi sosial dan pemahaman emosional. Mereka mungkin kesulitan membaca isyarat sosial, memahami ekspresi wajah, atau terlibat dalam permainan imajinatif dengan teman-teman sebaya mereka.

Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD): Anak-anak yang telah mengalami trauma berat, seperti kecelakaan, bencana alam, atau kekerasan, dapat mengembangkan PTSD, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain atau mengelola perasaan mereka dalam situasi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun