Pendapat orang kalau dengar soal K-Pop:
"Males dengerin lagu gak mutu lagian apaan juga bahasanya nggak ngerti!"
"Ceweknya kecentilan, dan cowoknya pada gaya sok-sokan padahal banci!"
Kuping saya sering banget dengar celetukan seperti itu, terutama dari kalangan bukan penikmat K-Pop. Apalagi waktu itu kan di Indonesia demam Korea banget sampai ke sudut-sudutnya. Artis yang lagi terkenal (Girls Generation atau Super Junior) lagi ngetop-ngetopnya sampai banyak buku fan-fictionnya diterbitkan oleh penerbit ternama (penting nggak siihh?). Diskon wisata ke Korea tahu-tahu jadi promo di beberapa maskapai penerbangan, beberapa artis yang gayanya rada Korea juga jadi terkenal (Ayu TingTing, S4, pencarian bakat Galaxy Superstar, SOS). Film Korea banyak yang tayang di televisi, resto makanan Korea juga mewabah, dan di dunia maya mulai banyak perkumpulan penggemar yang ke-Korea2an juga dan pake bahasa campur-campur. Hahaha. Ah, masa muda…
Setelah capek dengan musik elektro ala-ala 2Ne1, Girls Generation, Psy, dan Super Junior, saya males ngikutin K-Pop lagi. Soalnya ya itu, lu lagi lu lagi. Kalo nggak Psy, Girls Generation, atau Super Junior. Dan rasanya ketahanan kuping saya juga mulai melemah dengan serangan gelombang nada tinggi, beat elektro bersahutan kencang, yang ujung-ujungnya bikin sumpek, campur-campur nggak singkron seperti mendengarkan 5 lagu yang digabung dalam 1 lagu. Ini musik tapi nggak bisa bikin rileks ya, teriak-teriak melulu nggak bisa dinyanyikan oleh saya yang punya suara rendah.
Ada nggak sih, lagu Korea yang lebih artsy, lebih berbobot, dan nggak hanya jualan tampang?Â
Ternyata…..ada! Saya bisa bocorkan sebagian dari mereka di bawah ini:
1. "The Cure" – artis : Drunken Tiger
2. "Sogyeokdong" – artis : Seo Taiji featuring IU