Mohon tunggu...
Nur Ahlira Suhana
Nur Ahlira Suhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi!👋 Perkenalkan Saya Nur Ahlira Suhana, Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa PKL SKM Penggerak Unnes Melakukan Intervensi Melalui Program Kuliner Cegah Stunting di Desa Kluwut, Brebes

19 November 2022   18:30 Diperbarui: 20 November 2022   21:11 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama peserta program kuliner cegah stunting 

Brebes (8/10/22) Stunting kini menjadi salah satu fokus masalah kesehatan yang dihadapi dan diupayakan penanganannya oleh Kementrian Kesehatan. Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur sebayanya. Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Desa Kluwut menjadi salah satu Desa yang memiliki kasus stunting tertinggi di Kabupaten Brebes dengan prevalensi sebesar 35,2%. 

Sehubung dengan hal tersebut mahasiswa UNNES melaksanakan program Praktik Kerja Lapangan yang bernama SKM Penggerak oleh Prodi Kesehatan Masyarakat UNNES, di tiga lokus yang terdiri dari lokus institusi dan komunitas (desa/kelurahan dan sekolah) dengan tujuan Mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu kesehatan masyarakat yang diperoleh untuk mendiagnosis dan melaksanakan upaya pemecahan masalah kesehatan di institusi dan masyarakat.

Program dilaksanakan pada hari kamis, 8 September tahun 2022 pada pukul 10.00 WIB di salah satu Pos Posyandu Desa Kluwut. Program ini dilaksanakan oleh Tim Gerak yang beranggotakan Puput, Lira dan Liza. Program sosialisasi ini bertema Kuliner Cegah Stunting dengan tujuan memberikan pemahaman kepada ibu tentang gizi balita sebagai pencegahan stunting. Sasaran program ini adalah Ibu Baduta dan ibu hamil yang beresiko tinggi terkena stunting.

Program terdiri dari beberapa intervensi, yang pertama adalah kegiatan edukasi sosialisasi yang membahas tentang konsep dasar stunting, manfaat konsumsi ikan dan pemanfaatan sumber pangan lokal Desa Kluwut. Pada saat sosialisasi dibagikan media poster untuk dijadikan acuan saat materi disampaikan.

Penyampaian sosialisasi konsep dasar stunting
Penyampaian sosialisasi konsep dasar stunting

Selanjutnya intervensi yang dilakukan adalah kegitan demo masak nugget ikan yang dilengkapi dengan sayuran yang merupakan salah satu inovasi untuk pencegahan stunting guna mengajak ibu-ibu untuk menyajikan makanan yang bergizi seimbang bagi anak balitanya. Kegiatan dilaksanakan secara langsung dengan melibatkan salah satu peserta dalam proses memasak.

Demo masak inovasi nugget ikan 
Demo masak inovasi nugget ikan 
Hasil pembuatan nugget ikan
Hasil pembuatan nugget ikan

Dengan adanya program ini diharapkan menjadi salah satu langkah untuk mencegah dan menurunkan angka kejadian stunting serta membantu memenuhi gizi pada anak stunting dengan inovasi nugget ikan di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun