Mohon tunggu...
Lilin kecil
Lilin kecil Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi renungan

Kontemplasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siapa yang Boleh Datang Kepada Tuhan?

10 November 2024   17:17 Diperbarui: 10 November 2024   17:21 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dapat dikatakan sebenarnya siapapun boleh datang kepada Tuhan, tetapi apakah Tuhan menerimanya itu masalah beda lagi, hehe.

Dalam Mazmur 15, ada beberapa kualifikasi kebaikan orang yang dapat "menumpang dan berdiam" di kediamanNya :

  • Menjunjung keadilan dan kebenaran
  • Tidak merugikan orang lain, dengan fitnah, kejahatan, memberi pinjaman dengan riba, menerima suap untuk melawan orang tidak bersalah, dll.
  • Tidak memandang hina orang lain, dimana akhirnya menimbulkan kejahatan karena merasa lebih tinggi

Apabila dirangkum, maka semua tindakan diatas adalah berhubungan dengan orang lain/hidup bermasyarakat. Hal ini semakin membuktikan bahwa sebenarnya ukuran kebaikan/kebenaran dan karakter diri kita hanya dapat terlihat saat kita berhubungan dengan orang lain.

Bagaimana kita dapat dikatakan berbuat baik/jahat bila kita hanya sendirian di hutan? Hehe.

Salah satu hukum terutama Tuhan adalah mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri sendiri.

Oleh karena itulah, marilah kita berfokus untuk secara sadar meningkatkan keahlian kita dalam berhubungan baik dengan orang lain. Bagaimana caranya? Dengan memurnikan dan menjaga motivasi yang baik.

Selama motivasi kita baik/netral, maka hubungan akan terjalin secara alami, beda halnya bila sudah ada tuntutan/udang di balik batu dalam suatu hubungan. Kita tidak perlu bersusah payah untuk mengharapkan sesuatu dari orang lain dimana hal ini juga meringankan kehidupan kita.

Ingin dapat datang dan berdiam di kediaman Tuhan? Selalu pertanyakan motivasi kita saat menjalin hubungan dan murnikah semaksimal mungkin motivasi tersebut.

By sosmed lilinkecil_net

Bacaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun