Kita manusia sering merasa "besar" atau lebih dari segala sesuatunya. Baik dari hewan, tumbuhan maupun manusia lain.
Demikian pula saat terjadi masalah, kita juga sering memperbesar masalah kecil, meski memang ada masalah-masalah yang besar menurut standar manusia, seperti perceraian, dst.
Masalah besar biasanya terjadi karena tumpukan masalah kecil yang kita abaikan, oleh karena itu saat menghadapi masalah, meskipun itu terlihat kecil dan remeh sebaiknya segera diselesaikan supaya tidak menimbulkan efek bola salju dan rentetan kedepannya.
Seperti contoh perceraian tadi, tidak mungkin perceraian terjadi tiba-tiba dalam hitungan detik, tetapi karena setiap hari ada masalah kecil yang tidak dikomunikasikan dan diselesaikan, akhirnya tertumpuk dan meledak pada titik tertentu.
Demikian pula masalah besar dalam bisnis, keuangan, maupun lainnya, sebagian besar terdiri dari masalah kecil yang menumpuk. Meski dalam beberapa kasus ada juga masalah tiba2 yang biasa kita sebut sebagai bencana, misalnya kematian karena kecelakaan, dsb.
Saat kita menghadapi masalah besar, adalah saat yang tepat untuk keluar melihat matahari, bulan, bintang dan alam semesta. Beristirahat sejenak di alam terbuka, laut, pengunungan juga salah satu alternatif yang baik.
Dari sana kita bisa mengingat kembali, betapa kecilnya kita sebagai seorang manusia sebenernya bila dibandingkan dengan alam semesta. Baik itu bumi maupun tata surya.
Apakah mungkin masalah kita yang sekecil titik iota di alam semesta ini adalah masalah yang besar dan mustahil bagi Tuhan (pencipta dan pengatur alam semesta) ini atasi?
Di momen kita menyadari betapa kecilnya kita dibandingkan alam semesta, disaat itu juga kita menyadari bahwa Tuhan yang memegang kontrol atas semesta ini, juga memegang kontrol atas kita, bagian dari semesta ini, termasuk didalamnya kehidupan dan masalah kita.
"Saat kita mengalami masalah "besar", lihatlah matahari, bulan, langit yang mengingatkan kita bahwa alam semesta (termasuk kita dan masalah kita) ada di dalam kontrol-Nya"