Mohon tunggu...
lili niha
lili niha Mohon Tunggu... -

college: DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perempuan di Sekitarmu

29 Mei 2012   08:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:38 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WOMEN FIESTA

Tuntutan era saat ini membuat wanita semakin tangguh, tuntutan ekonomi untuk mencapai kesetaraan hidup dengan yang lainnya, membuat perempuan lebih maju dalam berfikir, mereka tidak hanya diam di rumah menunggu suami pulang, tetapi sekarang mereka berkarya. Mereka ikut andil besar dalam penambahan pendapatan keluarga. Begitu besarnya kekuatan perempuan sebagai perubahan dalam keluarga, masyarakat, dan negara. Lihatlah di pasar yang bisa kita lihat sehari-hari, berapa prosentase perempuan yang berprofesi sebagai penjual, atau kita bisa liat, saat di jalan dan berpapasan jam pulang pabrik, gerombolan-gerombolan pekerja tersebut mayoritas perempuan (pabrik rokok, garmen, dll), atau saat kita ke instansi-instansi seperti sekolahan,dan kantor-kantor, tak bisa dipungkiri semua mayoritas perempuan sebagai pegawainya, dan hebatnya emansipasi mengantarkan perempuan menduduki jabatan tertinggi sebagai seorang pemimpin sebuah negara.

Lalu bagaimana dengan perempuan di sekitarku?

Bagaimanapun aku akan memposisikan ibuku sebagai perempuan terhebat bagiku, sejak tahun 2000, kepergian bapakku(alm), kami benar-benar jatuh terpuruk dengan kondisi ekonomi, ibuku seorang ibu rumah tangga tulen,yang kesehariannya hanya mengurus rumah, dan bapakku dulu bekerja sebagai PNS gol III di Departemen Agama (Pati) , secara finansial masih terbantu dengan pensiunan yang kami dapat, tetapimasih jauh untuk memenuhi kebutuhan selama sebulan, dengan kondisi tersebut , ibuku terjun kerja sebagai petani, dan berjualan beras kecil-kecilan . Hasil segala curahan kemampuannya merawat 3 anaknya yang waktu itu masih kecil-kecil (kakak kls 2 SMP, saya SD, dan adik masih umur 3 Th),mengantarkan kami hingga menjadi saat ini (kakak telah bekerja sebagai guru lulus dari PTS (UNIDRA) di Jakarta, saya sedang menempuh study di PTS ternama (UDINUS) di Semarang, dan adik duduk di kls XI SMAN 1 (Kayen) di desa saya).

Lalu apa yang menarik dari ibuku sebagai perempuan hebat?

Pertama, jelas, mengantarkan anak-anaknya bisa melanjutkan belajar ke Perguruan Tinggi, hal lain yaitu ibuku selalu berusaha menutupi kekurangan dalam kehidupan sehari-hari(tidak mau dianggap miskin untuk menjaga image), jadi ibuku selalu berusaha agar orang melihat kondisi kami tidak jauh beda dari kehidupan sebelum bapak meninggal, semua dilakukan untuk terlihat setara, untuk menjaga martabat dan derajat agar selalu dihormati dan tidak diremehkan, dan ini juga berpengaruh pada pergaulan kami(anaknya) agar tidak minder.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun