Mohon tunggu...
Insulin TeaterLilin
Insulin TeaterLilin Mohon Tunggu... -

kegelisahan sana sini harus bisa ditularkan, minimal dengan tulisan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sesuatu

6 Juni 2012   09:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:20 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin kau bagaikan permen gulali dimataku.
sangat menggoda batinku.

Kau begitu menarik dengan seluruh detail bentukmu juga inerbeautymu.
Walaupun masih ada sungai luas yang harus dilewati dahulu,

Sedikitpun tak berhenti aku bersabar.

Hingga akhirnya sampai pada satu pecahan beling yang membuatku terhenti.

Sekuat tenaga ku berusaha melanjutkan, namun kau terlihat semakin jauh.
Terserah bagaimanapun caranya, aku berusaha agar bisa secepatnya mencapaimu.

1000 cara dan alasan kucoba namun gagal.

Pucuk dicinta ulam pun tiba..
Kau memberiku kesempatan untuk berbincang.

Namun apa yang kudapati ?
Sebuah ketidakpastian.
Apa aku bahagia ?
Tidak.
Apa aku boleh kecewa ?
Tentu.

Kau yang memilih untuk seperti ini

Aku pun salah satu pihak yang memutuskan.

Konsisten terhadap apa yang sudah diputuskan.
beberapa hari terlewati tanpa pertemuan, tegur sapa

Baik secara langsung maupun lewat social media.

“Namun ketika seseorang hadir dan membuat mataku makcling, kau kembali.”

Ungkapan seorang teman ini benar2 pas.
Berawal dari sebuah proses, intensitas dengan orang baru itu semakin tinggi.
Dari yang awalnya membicarakan bisnis, sampai akhirnya tentang pribadi masing-masing. Ajakan demi ajakan pun terlontar.
Apakah itu cukup mengobati ?

Belum.
Apakah ini akan nerlajut terus ?

Mungkin.

Sebab stelah itu tiba2 kau datang kembali.

Apa maumu ? kemarin kau tak memilihku. Tapi sekarang kau datang kembali.

Apa kau tahu bahwa kau membuatku bimbang ?
Pilihan terakhir adalah aku tidak akan kembali lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun