Mohon tunggu...
Lilin Perak
Lilin Perak Mohon Tunggu... -

aku bukanlah siapa yang kamu lihat, diriku tercermin dari tindakanku...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

kekuatan kata

23 April 2011   14:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:29 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tetaplah berpijak dibumi, keputusan hanyalah sesuatu yg diambil, dan tetap berada diantara pilihan itu adalah hal yang tersulit, namun tetap bersama atau ditinggalkan , hanyalah ungkapan waktu, yang tak pernah tau kapan itu' aku masih di sini karna diperlukan bumi?

yang harus di bayar......... jika ingin mempunyai" yang harus dibayar......... dari yang terpakai" yang harus dibayar............ tiap nilai .....seharga setimpal.... agar kepuasan mendecap bangga!

retakan dari tiap guncangan" meninggalkan pecahan dan bekas, jika dimulihkan pun tak kan sesempurna yang diharapkan . ... namun paling tidak sesuatu yang diusahakan akan terlihat lebih baik,,,,, jangan buang puing-puing itu karna dari pada hancur lebih baik membangun kembali dari sebuah kerelaan......!

terkikis perlahan...... disaat penantian mulai deras ..... tak jumpa menemui! mungkinkah reda datang seketika, sedangkan langit akrab memberi tempat pada mendung? aku tetap berharap dari tiap tetes yang tersisa..........! kArna "mawar" yang kumiliki harus tetap INDAH setiap waktu...."

menanti kematian" keinginan mulai sekarat" detik-detik angka pasti berubah! nominal di kejar oleh napsu! kapan perduli akan sesama" andai umur tak dipanjangkan...........?????

datangnya tak mengetu''k... pergipun tanpa peran" ..... apa adanya menyimpulkan kebebasan!..... dan dari setiap perbuatan. . . . membuat pijakan kebijakan" aku disini malu meminta "terwujud" berdesakan dalam sesak antrian banyaknya keinginan" aku kan tetep disini sampai" mampu mengangkat muka' dan mengucap lirih " terima kasih" TUHAN kernaMU aku masih diberi KESEMPATAN

mengalirlah seperti air" karna hidup " berlangsung bukan dari rasa takut" bukan pula dari mimpi" namun mampu menghidupi" dan memberikan penghidupan" kemana saja, dimana saja, siapa saja dan kapan saja dalam keadaan apa saja !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun